Aku orang yang selalu penasaran tentang apa di balik tembok, di seberang sana, setelah ini ada apa aja? Ketika aku kecil, belum SD. Dua kakak perempuan sepupuku berjodoh dengan orang Gayo Lues. Dua puluh dua tahun kemudian, anak bang we-ku pula berjodoh dengan penduduk Agusen-Gayo Lues. Pertama kali aku melewati perbatsan Aceh Tenggara-Gayo Lues pada tahun 2009, tapi kata ibu ketika aku usia dua tahunan aku pernah dibawa ke Rikit Ghaib yang ketika itu menjenguk kakak sepupu melahirkan bayi pertamanya sebelum akhirnya ia pindah ke Takengon. Tahun 2009, ketika itu aku masih kelas 2 KMI (SMP) dan 10 teman-temanku diutus sebagai perwakilan pondok (DPDA) untuk mengikuti lomba pencak silat di Lhoksukeun dan kami membawa tiga piala, waktu itu hanya lewat saja, tidak singgah, cuma dapat melihat monunen kotanya Belang Kejeren. Kedua pada tahun 2011 ketika saya kelas 4 KMI (1 SMK) kami diutus sebagai perwakilan dari pondok untuk ajang lomba...
Fi Fakkah?
Supir taksi emang suka bercanda.😅😁 Dia sangka gratisan apa nikah di Indonesia? Dia nggak tau banyak juga yang gagal nikah karena mahalnya mahar. Tapi ya nggak semahal di negerinya ini memang.😅 Dia pun tidak menikah bukan berarti benaran tidak mau sama gadis negerinya sendiri, tapi memang karena mahar yang terlalu tinggi bikin dia lambat menikah. Udah 35 tahun umurnya masih jomblo aja!🤣 Kalau di kampungku Alur Langsat dia bakalan diangkat jadi ketua bujang lapuk!😁 Tapi memang di sini ada juga pernah aku jumpa umur 45 belum nikah, pas ditanya alasannya macam-macam. Ada yang jujur, ada yang bercanda, ada juga yang bohong, ada yang pasrah, dan ada juga yang mengkhayal. Yang jujur bilangnya belum mampu. Yang bercanda katanya padaku belum mau nikah. Yang bohong bilangnya dia masih muda padahal muka udah tua. Yang pasrah alasannya nunggu ada yang nurunin harga mahar dan yang mengkhayal katanya mau nikah sama orang Indonesia saja.😅 (tapi tidak musthail sih) Aku mau pergi ke Darrasah, mau dibawa belok kanan ke Babu Sya'riah, padahal udah aku jelaskan ke dia: kanan, kiri, lurus! Tapi alasannya lupa, aku percaya. Aku tau dia bercanda sama aku, dia hampir tiap hari ke Darrasah dan lewat Barakat pastinya. Dan benar, dia memang orang baik menurutku. Pas sampai di Barakat, aku kasih 50 Pounds, dia tidak ada kembalian. Biasanya supir Taksi tidak mau turun-dan nyuruh penumpang nukarin duit. Tapi dia tidak. Dia yang turun, dia nyuruh aku nunggu di dalam mobil. Dia tanya ke 4 orang lebih: fii fakkah? (ada uang pecah) Dua orang bilang: mafiys, dan dua orang lagi geleng-geleng kepala. Orang kelima barulah ada fakkah. Dia balikan 40 L.E kemudian aku pun turun. Thankyou, Fandem. See You! #Daudfarma
Komentar
Posting Komentar