Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Unggulan

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub Fathul Kutub adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh santri dan santriwati kelas 6 KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Kuta Cane Aceh Tenggara.  Fathul Kutub ialah kegiatan membuka kitab kuning guna membaca dan menelaah serta memperluas ilmu pengetahuan santri tentang kitab turats (kitab klasik karya ulama terdahulu). Kegiatan ini diawali dengan pembekalan oleh al-Ustadz Ahmad Paruqi Hasiholan, S.Pd., selaku direktur KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Selasa malam, 12 Maret 2024. Beliau menyampaikan pentingnya bahasa arab sebagai cikal bakal karena bahasa Arab adalah kunci dalam fathul kutub ini. Kemudian pada Rabu pagi, 13 Maret 2024 kegiatan Fathul Kutub dibuka oleh al-Ustadz Drs. H. Muchlisin Desky, MM., selaku Rais Aam Dayah Perbatasan Darul Amin. Beliau menyampaikan pentingnya sikap tawadhu' atau ilmu padi, semakin tua semakin berisi dan menunduk, dan juga tidak sombong, jadilah pribadi yang selalu merasa diri seperti botol kosong

Rahasia Kecil Sebatang Pohon Kurma

T iap kali dibutuhkan persyaratan foto copy Paspor, KK, SKAK, Buku Rekning dan KTP, selalu buka map lalu tampak sertifikat ini. Adalah perlombaan internasional antar mahasiswa indonesia di luar negeri yang pertama kali aku ikuti. Kabar baiknya cerita mini (cermin) karyaku ikut terpilih. Yang mengadakan Sayembara Cerita Mini ke 3 ini adalah PPI Hadhramaut Yaman. Juara satu hadiahnya sebesar Rp. 1,000,000, naskah dibukukan, sertifikat. Juara dua: Rp.750,000, naskah dibukukan, sertifikat. Juara tiga, 500,000, naskah dibukukan dan sertifikat. Empat sampai lima puluh: naskah yang dibukukan dan sertifikat.  Juara satu dan dua dari PPI Yaman, ketiga PPI Maroko. Selebihnya dari berbagai PPI se-Timur Tengah dan Afrika. Tak terkecuali Mesir. Dari Mesir (Masisir) yang terpilih adalah sebagai berikut: (sesuai urutan dan poin):⁣ ⁣ 14. Zahra As'ad: Namaku Adalah Perbedaan (Poin: 240).⁣ 15. Farhan Zihadi: Penggoda, (Poin 240).⁣ 34. Rahmah Rahim: Merajut Cinta, (Poin: 225).⁣ 37. Daud Farma: Rahasi

di Tepi Sungai Dajlah Karya Buya Hamka

M ungkin, bagi peminat sejarah tidaklah membosankan jika membaca buku sejarah yang di dalamnya dipenuhi angka-angka. Tapi bagi yang tidak minat, hal itu amat sangat membosankan, bahkan di-skip! Tapi indahnya, di dalam buku karya Buya Hamka ini, ( di Tepi Sungai Dajlah), Buya Hamka mengajak kita berjalan-jalan, mengeliling kota Baghdad (Irak), dengan traveling ini beliau menyuguhkan sejarah kota Baghdad.  Ini buku sejarah, tapi cara penulisan Buya Hamka seakan kita sedang membaca novel, asyik! Walaupun tidak ada kejadian yang menegangkan, bikin mewek, romantis seperti novel, tetap ini adalah buku yang bikin semangat terus membacanya sampai akhir halaman. Value-nya tentu sejarah, nuasa islam kejayaan kota Baghdad hingga runtuh, tumbang!⁣ ⁣ ⁣ "Baghdad jatuh bukan karena kesalahan orang lain, melainkan karena pengkhianatan dari wazir sendiri, wazir yang bernama al-Alqami. Kelemahan bukanlah terletak pada senjata dan persiapan-persiapan alat perang, melainkan terletak pada jiwa jiwa pe

Di Bawah Lindungan Ka'bah

Ya Allah, mengalir air panas dari mataku membaca buku ini.😭⁣ -------------⁣ ⁣ Di tahun 1927 tokoh aku sebagai sudut pandang orang pertama dalam buku ini melakukan ibadah haji dari pelabuhan Belawan ke Jeddah. Lima belas hari lamanya berlayar tibalah ia di pantai Laut Merah.⁣ Sampai di Mekah dia menumpang di rumah salah seorang Syekh. Kamar itu berukuran kecil dan muat dua orang. Dan ia satu kamar dengan seorang anak muda yang kira-kira usianya 23 tahun. Badannya kurus lampai, rambutnya hitam berminyak, sifatnya pendiam, suka berenung sendirian. Dia terkenal saleh dan pintar. Namanya Hamid. Tokoh si aku kerap sekali mengajak Hamid mengobrol soal dunia dan ihwalnya, tapi segera Hamid mengalihkan pembicaraan yang lebih bermanfaat, soal agama.⁣ ⁣ ⁣ Baru dua bulan tokoh aku dan Hamid berkenalan, keduanya merasa sudah akrab.  Tetapi kiranya ada satu peristiwa yang tengah dialami Hamid, ada kegundahan yang tak dapat ia bagi ke siapa pun, termasuk temannya si tokoh aku yang satu rombongan den

Reading Slump

Kenapa aku membeli buku ini? Karena tidak lain ialah aku telah jatuh cinta pada diksi-diksi Dee Lestari di tahun 2017, bukunya yang berjudul: Perahu Kertas, itu.⁣ Jujur, untuk buku ini aku tidak pernah membaca review apalagi resensi orang lain terlebih dahulu, alasannya hanya sesederhana itu: karena Perahu Kertas.⁣ ⁣ Buku ini aku beli di Gramedia Gajah Mada Medan. Kemudian setelah sampai di Kairo, kuletakkan di rak bukuku karena masih ada tiga buku lainnya yang mau aku habiskan terlebih dahulu. Setelah semuanya selesai kubaca, aku ambil lagi Aroma Karsa dari rak, kubolak-balik, aku cekal badan bukunya dengan jempol dan telunjuk: "tebal juga nih!" kataku. Kemudian kucoba mulai membaca, belum sampai satu bab aku sudah bosan! Tidak membuatku semangat menyelesaikannya! Finally kuletakkan lagi. Terus sepekan kemudian kuambil lagi karena tidak ada buku bacaan lain yang berbahasa indonesia. Kubuka lagi, kubaca dari awal, sama sekali belum dapat membuatku bergairah untuk menamatkanny

Dari Gajah Mati ke Kota Santri

Dari Gajah Mati ke Kota Santri* ----------- Setelah lulus SD, abang beradik itu kembali lagi dari Pinding ke kampung Gajah Mati. *** Tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh lima, pasangan suami istri itu amat senang sekali karena pada tanggal dua puluh lima bulan Juni kedua putra kembarnya telah lahir. Terasa terobati hati Sakinah melihat kedua anaknya selamat dan sehat walafiat. Satumin, sang yang sedang di luar rumah ketika mendengar tangis anaknya. Tidak pernah terlintas di hati dan pikirannya akan punya anak kembar, jangankan mengecek kandungan istrinya setiap dua bulan sekali, bisa pergi membawa istrinya ke rumah sakit saja pun amat mustahil bisa dia lakukan melihat ekonomi dan jarak tempuh yang cukup jauh, nun jauh di sana, tak tertembus oleh mata, di balik gunung Gajah Mati sana! Baginya rumah sakit hanyalah buat orang-orang yang berbaju dinas, berpendidikan tinggi, bukan untuknya yang hanya seorang petani cokelat dan kemiri.  Tidak hanya itu, kalau pun ia punya uang hasil pa