Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Unggulan

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub Fathul Kutub adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh santri dan santriwati kelas 6 KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Kuta Cane Aceh Tenggara.  Fathul Kutub ialah kegiatan membuka kitab kuning guna membaca dan menelaah serta memperluas ilmu pengetahuan santri tentang kitab turats (kitab klasik karya ulama terdahulu). Kegiatan ini diawali dengan pembekalan oleh al-Ustadz Ahmad Paruqi Hasiholan, S.Pd., selaku direktur KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Selasa malam, 12 Maret 2024. Beliau menyampaikan pentingnya bahasa arab sebagai cikal bakal karena bahasa Arab adalah kunci dalam fathul kutub ini. Kemudian pada Rabu pagi, 13 Maret 2024 kegiatan Fathul Kutub dibuka oleh al-Ustadz Drs. H. Muchlisin Desky, MM., selaku Rais Aam Dayah Perbatasan Darul Amin. Beliau menyampaikan pentingnya sikap tawadhu' atau ilmu padi, semakin tua semakin berisi dan menunduk, dan juga tidak sombong, jadilah pribadi yang selalu merasa diri seperti botol kosong

Radio Sahabat Sejati

Sejak Sekolah Dasar (SD), senang sekali mendengar lagu daerah yang disiarkan radio Kuta Cane Aceh Tenggara. Dulu aku punya radio berukuran kecil yang bisa aku genggam dan aku masukan ke dalam saku kemejaku. Setiap pergi mengangon lembu-lembuku yang jumlahnya dua puluh tiga ekor kala itu, aku tidak pernah lupa membawa radio yang sebenarnya milik Bangah-ku, abangku nomor dua. Alasan kenapa radio itu bisa jadi milikku adalah karena ia sudah punya guitar. Dia punya hiburan yang bisa ia mainkan kapanpun dia mau. Tak jarang dia membawa temannya dan tidur di kamar kami yang muat untuk lima orang. Kamar itu memang sengaja dibuat ayah untuk muat lima orang 'kalau-kalau ada teman anaknya yang menginap'. Anaknya sendiri hanya empat laki-laki.   Suatu hari ketika aku menggembala di padang rumput yang luas bersama teman-temanku, kami berteduh di dahan-dahan pohon yang rindang. Aku pun tidur siang untuk melepas lelah. Lembu-lembu kami masih makan dengan lahap. Begitu aku t

Kleopatra Kalah Cantik Darinya

Matruh dan Siwa adalah dua nama tempat wisata yang berbeda. Matruh terletak di utara Mesir, sebuah deretan pantai yang langsung berhadapan dengan benua Eropa. Pantai di Matruh merupakan pantai bertaraf internasional karena keindahan tiada tara pantainya. Satu diantaranya adalah pantai Ageebah (ajaib) yang konon memiliki 7 warna, bahkan salah seorang temanku mengatakan Matruh cukup bersaing dengan pulau Suju di Korea Selatan. Siwa ada di negeri penghujung Mesir yang berbatasan langsung dengan Libya. Dari Kairo ke Siwa 12 jam lebih kurangnya. Sebenarnya bisa sedikit lebih cepat sampainya, karena memang lebih dua kali berhenti untuk toilet, salat dan makan. Menghabiskan waktu 15 sampai 20 menit. Jam 12 kurang 25 menit kami pun tiba di Siwa! Kami salat Jumat. Selesai salat kami pun menuju kolam garam. Setelah dari kolam garam dan membilas badan di 'Ain Cleopatra, kami pun menuju lokasi Offroad dengan 6 mobil. Aku sama sekali nggak mau mandi di kolam garam, padahal datang dari

Suka padamu, Adek!

Adalah hal yang wajar sebenarnya suka pada seseorang dengan terang-terangan di umur seperempat abad ini. Bukan sekadar agar dia tahu, tetapi juga rasa penasaran ingin tahu bagaimana respon dia? Apakah ia demikian juga? Tentu yang memulai duluan sangatlah kepo. Itu bagi laki-laki. Beda halnya dengan perempuan. Jika suka pada seseorang, ia bisa menutup seerat dan serapat mungkin, bahkan ia mampu tanpa membuka celah sedikit pun! Bisa jadi hanya antara dia dan Tuhan saja yang tahu. Atau kalau pun perasaannya sudah tak dapat ia bendung, tak sanggup ia tahankan, ia mencari teman curhat yang benar-benar bisa ia percaya. Tidak semudah lelaki yang gampang cerita ke siapa saja dan di mana saja. Mulai teman laki-lakinya hingga terangan-terangan bilang pada teman si perempuan yang ia suka. Di umur seperempat abad ini, tentu rasa suka sangat berbeda sekali dengan perasaan yang terjadi pada masa-masa remaja dulu. Sekarang lebih bisa memilih orang yang benar-benar ingin diseriusi, k

Antre

Kau tahu, Kawan? Antre menurut KBBI V luring adalah berdiri berderet-deret mendapat giliran. Aku dan kamu pun mengaku demikian. Akan tetapi bagiku  antre itu bukan sekadar menunggu. Antre dapat menghilangkan sifat egois, sifat congkak, dan melatihmu bersabar. Ada banyak hal yang dapat kamu lakukan ketika mengantre, Kawan; membaca, menghafal, mendengarkan Syekh Abdul Somad Abdul Basith mengaji dengan earphone milikmu, berswafoto, mengobrol dengan orang di depan atau di belakangmu, membuka sosial media, atau bermain PUBG Mobile, dan mungkin menulis caption sepertiku, paling tidak melatih otot kakimu agar kuat dan sehat. Antre itu banyak hal.  Tetapi mungkin kamu saat ini sedang mengantre jodohmu. Dalam mengantre setidaknya kamu bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat. Seperti membenahi diri, berhijrah ke pribadi yang lebih baik secara rohaniah, batiniah dan lahiriah. Saling mempersiapkan untuk orang tersayang, sehidup sesurgamu. Yang terpenting adalah kamu tidak boleh lupa ba

Ini Versiku ya, Shadiqi!

Ini versiku ya, Shadiq!⁣ ⁣ Urutan penerbit buku fiksi terbaik yang sudah pernah aku baca dan aku koleksi ialah:⁣ Pertama: PT Gramedia Pustaka Utama⁣ Kedua: Bentang Pustaka⁣ Ketiga: Republika Penerbit. Tentunya harganya pun berbeda-beda, lebih mahal sesuai urutan di atas dan sebanding seberapa bagus, tebal dan terkenal penulis dan judul buku  tersebut. ⁣ ⁣ PT Gramedia Pustaka Utama itu ibarat kalau kitab klasik ialah cetakan Beirut Lebanon. Mulai dari harga, kualitas kertas dan lem sampul buku lebih kuat. Salah satu buku fiksi termahal yang aku beli terbitan PT Gramedia Pustaka adalah: Love in the time of Cholera, Cinta di Tengah Wabah Kolera. Novel terjemahan. Buku ini aku beli seharga 285 L.E. PT Gramedia Pustaka Utama dan Bentang Pustaka itu ibarat kakak beradik tapi beda ibu. Bentang Pustaka adalah adiknya. Buku Pak Cik Andrea Hirata yang aku beli, kupinjamkan ke teman berkali-kali bergantian, sampul sudah kusam tapi lem punggung buku  tetap kuat meskipun

Hafizhah Alur Langsat, namanya Rina.

Si Bungsu, Rina Oleh: Daud Farma. Kairo, 28 Mei 2016. Rina, adik kami paling kecil dari delapan bersaudara. Kami empat laki-laki dan empat perempuan. Cita-citanya ingin menghafal 30 juz al-qur'an dan alhamdulillah dia sekarang sudah di pesantren Tahfidz Darul Hufazh. Satu bulan di pesantren, ia hafal surah al-Yasin. Kemudian, setelah enam bulan di pesantren, ia beranikan diri mengikut MTQ satu juz tingkat kabupaten di Aceh Tenggara khusus tahfidz cilik dan ia menang juara satu. Dapat uang sekitar tiga juta dan piala, tiga bulan yang lalu. Dan setelah lebaran nanti, ia beranikan diri lagi ikut MTQ cabang tujuh juz tingkat provinsi. Satu tahun kurang empat bulan sudah lamanya ia di pesantren. Setiap kali aku menelepon ke Indonesia kampungku Alur Langsat, terkadang kebetulan ia lagi balik ke rumah. Kalau mengobrol dengannya sudah pasti aku tanya hafalannya.  "Dek, hafalanmu sudah berapa juz?" (Sebulan yang lalu). "Delapan juz, Bang.". Setiap ka