Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Unggulan

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub Fathul Kutub adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh santri dan santriwati kelas 6 KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Kuta Cane Aceh Tenggara.  Fathul Kutub ialah kegiatan membuka kitab kuning guna membaca dan menelaah serta memperluas ilmu pengetahuan santri tentang kitab turats (kitab klasik karya ulama terdahulu). Kegiatan ini diawali dengan pembekalan oleh al-Ustadz Ahmad Paruqi Hasiholan, S.Pd., selaku direktur KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Selasa malam, 12 Maret 2024. Beliau menyampaikan pentingnya bahasa arab sebagai cikal bakal karena bahasa Arab adalah kunci dalam fathul kutub ini. Kemudian pada Rabu pagi, 13 Maret 2024 kegiatan Fathul Kutub dibuka oleh al-Ustadz Drs. H. Muchlisin Desky, MM., selaku Rais Aam Dayah Perbatasan Darul Amin. Beliau menyampaikan pentingnya sikap tawadhu' atau ilmu padi, semakin tua semakin berisi dan menunduk, dan juga tidak sombong, jadilah pribadi yang selalu merasa diri seperti botol kosong

NASAB NABI

نسب النبي صلى الله عليه وسلم و أسرته. لنسب النبي صلى الله عليه وسلم ثلاثة أجزاء: جزء اتفق على صحته أهل السير والأنساب، وهو إلى عدنان، وجزء اختلفوا فيه ما بين متوقف فيه، وقائل به، وهو مافوق عدنان إلى إبراهيم عليه السلام، وجزء لانشك أن فيه أمورا غير صحيحة، وهو مافوق إبراهيم إلى آدم عليهما السلام، وقد أسلفنا الإشارة إلى بعض هذا، هناك تفصيل تلك الأجزاء الثلاثة: الجزء الأول: محمدُ بنُ عبد الله بنِ عبد المطَّلب - واسمه شيبةُ - بن هاشم - واسمه عمرو - بن عبد مناف - واسمه المغيرة - بن قصيّ - واسمه زيد - بن كلاب بن مرَّةَ بن كعب بن لؤيّ بن غالب بن فِهْرٍ - وهو الملقب بقريش، وإليه تنتسب القبيلة -بن مالك بن النضر - واسمه قيس - بن كنانة بن خزيمة بن مدركة - واسمه عامر - بن إلياس بن مضر بن نزار بن مَعَدِّ بن عدنا. الجزء الثاني: ما فوق عدنان، و عدنانُ هو ابن أدّ بنِ هميسع بن سلامان بن عوص بن بوز بن قموال بن أبيّ بن عوام بن ناشد بن حزا بن بلداس بن يدلاف بن طابخ بن جاحم بن ناحش بن ماخي بن عيض بن عبقر بن عبيد بن الدعا بن حمدان بن سنبر بن يثربي بن يحزن بن يلحن بن أرعوى بن عيض بن ديشان بن عيصر بن أفناد بن

Ketika Cinta Ditagih

Ketika Cinta Ditagih* SDN 1 Kota Cane Aceh Tenggara adalah tempatku belajar dan Helwa. Kami tidak saling kenal satu sama lain, kami hanya saling kenal dengan wajah dan tidak saling tahu nama di antara kami. Karena, selain murid SD kami yang cukup banyak, sifat kekanak-kanakkan kami yang saling cuek dan  tidak mau kenal satu sama lain. Hingga aku naik ke kelas 6 SDN 1 Kota Cane. Aku baru tau namanya ketika aku di bangku SD kelas 6. Ternyata selain paras yang cantik, baik dan rajin, dia juga mempunyai nama yang bagus. Ternyata namanya WARDATUNNISA HELWA. Aku tahu akan namanya ketika seorang guru kami memanggilnya, disuruh maju kedepan untuk mewakili dari adik-adik kelas menyampaikan kata-kata perpisahan kepada kami kakak kelasnya yang resmi sebagai alumni SDN 1 Kota Cane AcehTenggara. Helwa, ya itu nama panggilannya. Helwa yang masih duduk dibangku SD kelas 5. Aku sudah lama dan sering melihatnya, akantetapi diriku baru tahu namanya hari itu.  Aku sudah mulai kagum padanya sejak itu j

Cinta, Kamu Seorang Penulis

Oleh: Muhammad Daud Farma Mayoritas orang menganggap bahwa menulis itu adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Apalagi memulainya, hal itu akan membuat menulis mejadi kegiatan yang sulit dan membosankan. Namun jika kita mulai menuliskan apa yang ada di benak kita, maka kita akan terbawa dan larut di dalamnya. Melebur menjadi satu bagian indah yang terungkap dengan rentetan kata-kata indah nan membius pembaca,  sungguh betapa indahnya menulis. Tetapi masing-masing kita adalah orang yang berbeda, kita terlahir mempunyai hobi dan bakat tersendiri dan juga cenderung berbeda satu sama lain. Ada yang mempunyai bakat menulis,  tetapi ia tidak menjadikannya  hobi dalam kesehariannya,  ia hanya menulis saat mood-nya sedang bagus dan ketika ada waktu yang menurutnya luang,  tetapi sekali ia menulis,  hasilnya memuaskan dan menarik minat pembaca, itulah yang dikatakan bakat. Ada yang hobi menulis, hari-harinya diisi dengan menulis dan terus menulis,  namun amat dis

Pantun Cara Ampuh Atasi Jomblo

Pantun, Cara Ampuh Atasi Jomblo. Oleh: Daud Farma. Di kampung kami, mudah sekali menemukan manusia kuno dan jomblo. Mereka tidak pandai menggombal, jangankan merayu, dekat dengat cewek pun mereka tidak berani. Rambut mereka gondrong dan kemerahan, berkumis tipis tak bejenggot, mereka adalah jomblo yang baik dan memiliki senyuman yang manis. Mulai dari pagi hingga pagi kembali hanya duduk di kedai kopi. Dan anehnya, mereka tidak sadar diri bahwa mereka berstatus jomblo. Mereka selalu kompak dan rukun beradat, membantu segala macam acara kampung, seperti Mawlidan, Sunatan, Syukuran dan Pernikahan atau ragam acara lainnya. Mereka tidak mengganggu kebahagiaan orang lain, mereka baik dan nurut aturan kampung. Tetua kampung kami merasa iba dan kasihan melihat para bujang lapuk yang masih menjomblo ini, berbagai usulan telah dianjurkan tetua kampung, seperti menyuruh mereka merantau ke luar daerah mencari istri di daerah lain, cobalah merayu  cewek, cobalah berdandan yang ganteng dan menawa

Mahendi Mohabeteen Majnun

Mahendi Mohabbeteen Majnun* Namanya, Karlina. Tadi pagi ia pergi ke pasar untuk mencari Heena. Selama ini sang kakaknya selalu menyepelekannya dalam hal memask. Di mata kakaknya siapa saja perempuan yang tidak pandai memasak, berarti ia tak punya keterampilan apapun. Dilarang menikah oleh kakaknya kalau tidak pandai memasak, sebab salah satu cara membahagiakan suami dan agar suami betah di rumah adalah karena masakan istri. Melihat Karlina, kakak tak jarang menunjukkan wajah cemberutnya lantas berkata, "Lina, belajarlah memasak, macam mana kau mau menikah, masak saja kau tak bisa!" Karlina tidak pandai beralasan dan membalas ucapan kakaknya, hanya sang ibulah yang selalu membesarkan hatinya, "Walaupun adikmu Lina tak pandai memasak, dia sangatlah pandai merias diri, dia jago merias orang. Pastilah banyak lelaki yang suka padanya. Kalau dia sudah berias, segeralah dia dapat jodoh." Karlina membeli tiga Heena, ia pulang ke rumahnya dengan muka gembira. Sampai di kam

Salsa Dan Bela

“Salsa Dan Bela” Diceritakan dari sebuah rumah yang terpencil, yang dihuni seorang ibu setengah baya dan dua orang anak gadisnya yang kembar, Salsa dan Bela. Nama tempat tinggal mereka Batu Seding, mereka tinggal di tepi gunung. Jauh dari kampung dan keramaian orang. Sebulan sekali sang ibu pergi ke desa untuk belanja kebutuhan selama satu bulan. Jarak menuju desa  enam jam dengan berjalan kaki,  melewati semak belukar. Tak jarang sang ibu kesakitan selepas dari desa karena perjalanannya yang semak dan melelahkan. Dulu ketika sang ayah masih hidup, dia yang melakukan hal itu,  kini sang ayah telah lama tiada sejak Salsa dan Bela berumur dua tahun dan sekarang mereka berumur lima tahun.  Sang ibu tidak membawa anaknya Salsa maupun Bela ikut ke desa,  karena khawatir akan bahaya sengatan ular, kalajengking dan sebagainya. Ibu meninggalkan Salsa dan adiknya Bela di rumah dalam keadaan tertidur pulas,  sebab jikalau mereka berjaga pasti akan minta ikut ibunya ke desa, pintu  dikunci dan

Tuan Guru

Tuan Guru* Prof. Dr. Ahmad Umar Hasyim (1995-2003) Lahir pada tanggal 6 Februari 1941 di bani 'Amir Zagazig, provinsi Syarqiyah. Prestasi akademis: Memperoleh ijazah Al-'Aliyah dari Fakultas Ushuluddin pada tahun 1967. Lalu memperoleh gelar master dalam bidang yang sama pada tahun 1983 hingga 1987. Lalu diangkat sebagai wakil rektor urusan Pengajaran dan Mahasiswa sejak 1 Juni 1989. Mulai tahun 1995 secara resmi memegang jabatan Rektor Al-Azhar. (Long Jouney to EGYPT). Beliau memeliki buku karya beliau sendiri, dengan nama buku, "Faidhu Al-Baarii Fi Syarhi Shahihi Al-Bukhari" syarah atau penjelasan dari kitab Shahih Bukhari yang beliau tulis selama tiga belas tahun.  Setiap kali pergi haji dan umrah beliau selalu membawa dan sambil merampungkan karya. Buku beliau ini sebanyak 16 jilid. Dan sekarang ini masih aktif mengisi pengajian mingguan di Asyiirah Muhammadiah pada setiap hari rabu, beliau yang menulis dan beliau juga yang mengajarkannya. Setiap mengajar bel

Cinta Tiba-Tiba

Aku ingin cinta yang menemukanku. Aku tidak mencari cinta itu sendiri. Bukan berarti aku tidak mencintai dan tidak ingin dicintai, bukan. Maksudku, aku ingin seperti kejadian yang tiba-tiba. Tiba-tiba  kagum, tiba-tiba cinta, tiba-tiba aku merasakan disinari sang rembulan, tiba-tiba angin melambat sepoi-sepoi, tiba-tiba aku merasa sedang melayang di udara, tiba-tiba oh tiba-tiba. Sehingga aku sendiri bingung entah dari mana cinta itu datang? Apa penyebabnya? Kok tiba-tiba? Nggak ada perosesnya(?). Aku lelah mengejar cinta, cinta pun telah lelah mengejarku. Terkadang cinta bosan padaku dan terkadang aku juga bosan bahkan tidak menginginkan cinta. Mungkin, dengan tiba-tiba kagum, tiba-tiba cinta padahal hanya tak sengaja ketemu di jalan, atau ketemu di bis, di kampus, pantai, taman, di seminar-seminar, sebagainya dan sebagainya, mungkin yang tiba-tiba beginilah cinta yang tulus dan murni. Baiklah, akan aku hapuskan kata, 'mungkin'. Sekali lagi, kejadian cinta yang tib

Laila Majnun: Tentang Integritas, Cinta dan Kesetiaan.

Laila Majnun: Tentang Integritas, Cinta dan Kesetiaan (Resensi Novel Laila Majnun yang ditulis oleh Nizami Ganjavi) Diresensi oleh: Daud Farma.   Judul: Laila Majnun Penulis: Nizami Penerjemah: Dede Aditya Kaswar Penerbit: OASE Mata Air Makna Tebal: 256 halaman Cetakan ke: XII, Juli 2010 “Duhai Kekasihku,andai aku tidak dapat mempersembahkan jiwaku kepadamu, maka lebih baik aku membuangnya dan kehilangan  ia untuk selamanya. Aku terbakar dalam api cinta. Aku tenggelam dalam air mata kesedihan. Bahkan matahari yang menyinari dunia dapat merasakan panasnya bara hasratku. Aku adalah ngengat yang terbang menembus malam untuk mengitari nyala api lilin. Oh, lilin jiwaku, jangan siksa aku ketika aku mengelilingimu! Kau telah memikatku, kau telah merampas takdirku, akalku, juga tubuhku. “Engkau adalah penyebab kepedihanku, namun, meskipun demikian, cinta yang kurasakan padamu merupakan pelipurku, satu-satunya obat penyembuhku. Sungguh aneh, sebuah obat yang sekaligu