Aku orang yang selalu penasaran tentang apa di balik tembok, di seberang sana, setelah ini ada apa aja? Ketika aku kecil, belum SD. Dua kakak perempuan sepupuku berjodoh dengan orang Gayo Lues. Dua puluh dua tahun kemudian, anak bang we-ku pula berjodoh dengan penduduk Agusen-Gayo Lues. Pertama kali aku melewati perbatsan Aceh Tenggara-Gayo Lues pada tahun 2009, tapi kata ibu ketika aku usia dua tahunan aku pernah dibawa ke Rikit Ghaib yang ketika itu menjenguk kakak sepupu melahirkan bayi pertamanya sebelum akhirnya ia pindah ke Takengon. Tahun 2009, ketika itu aku masih kelas 2 KMI (SMP) dan 10 teman-temanku diutus sebagai perwakilan pondok (DPDA) untuk mengikuti lomba pencak silat di Lhoksukeun dan kami membawa tiga piala, waktu itu hanya lewat saja, tidak singgah, cuma dapat melihat monunen kotanya Belang Kejeren. Kedua pada tahun 2011 ketika saya kelas 4 KMI (1 SMK) kami diutus sebagai perwakilan dari pondok untuk ajang lomba...
Kita pernah punya perasaan yang sama.
Asa dan mimpi yang sama.
Kita pernah bahagia, tawa dan canda dengan kalimat-kalimat yang terjalin dalam nuansa tempat dan waktu yang berbeda, jauh namun terasa benar-benar ada.
Kita pernah searah
Berniat menikah
Ingin berumah tangga
Ingin berkeluarga
Sakinah mawaddah warahmah hingga ke jannah-Nya
Kita pernah romantis
Saling memberi kesan yang manis
Meleburkan nestapa
Meskipun tak jarang Kau terluka oleh kata-kata
Aku terlalu kasar berkata-kata
Kita pernah benar-benar marah
Tangkai mawar merekah pun patah
Kau menangis gundah
Aku benar-benar merasa bersalah
Mungkin karenaku sering membuatmu menangis kini Kau menyerah
Tidak kuat lagi meneruskan yang terjadi sudah
Kemudian janji yang dulu
Satu tujuan itu
Harapanmu
Kau hilangkan perlahan
Kau berkata sibuk
Aku percaya
Aku berlapang dada
Menerima keputusanmu bahwa Kau tak boleh diganggu
Aku hanya menurut
Dan ikuti arusmu
Kemudian Kau berlalu bersama waktu
Hilang bahkan tak ada jejak
Suatu hari aku bertanya kabar
Kau membalas sekenanya
Aku selalu baik sangka
Bahwa Kau masih setia
Beberapa pekan kemudian
Ternyata kau telah menerima lamaran orang lain
Maafkan aku yang pernah membuatmu jatuh cinta
Orang yang pernah membuatmu setia
Orang yang pernah membuatmu setia
Namun pada akhirnya kita tak bersama
Sekali lagi, maaf, duhai Kau yang menginginkan sosok seorang Hulwa.
Darrasah, 20 November 2019.

Komentar
Posting Komentar