Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub Fathul Kutub adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh santri dan santriwati kelas 6 KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Kuta Cane Aceh Tenggara. Fathul Kutub ialah kegiatan membuka kitab kuning guna membaca dan menelaah serta memperluas ilmu pengetahuan santri tentang kitab turats (kitab klasik karya ulama terdahulu). Kegiatan ini diawali dengan pembekalan oleh al-Ustadz Ahmad Paruqi Hasiholan, S.Pd., selaku direktur KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Selasa malam, 12 Maret 2024. Beliau menyampaikan pentingnya bahasa arab sebagai cikal bakal karena bahasa Arab adalah kunci dalam fathul kutub ini. Kemudian pada Rabu pagi, 13 Maret 2024 kegiatan Fathul Kutub dibuka oleh al-Ustadz Drs. H. Muchlisin Desky, MM., selaku Rais Aam Dayah Perbatasan Darul Amin. Beliau menyampaikan pentingnya sikap tawadhu' atau ilmu padi, semakin tua semakin berisi dan menunduk, dan juga tidak sombong, jadilah pribadi yang selalu merasa diri seperti botol kosong...
Kairo dan Badai Debu
Oleh: Daud Farma
Kulangkahkan kakiku menuju sebuah jendela Kamarku
Ingin rasanya segera membukanya
Selama satu hari ini belum pernah aku buka
Selama dua puluh empat jam ini belum pernah aku sentuh
Selama seharian ini belum peranh memandang pemandangan indah dari jendela kamarku
Hatiku rindu
Rindu akan embusan angin yang sejuk
Angin yang sepoi – sepoi
Angin yang segar
Seperti angin-angin sebelumnya
Berharap angin hari ini melebihi sejuknya angin kemarin
Hatiku riang
Batinku tenang
Jiwaku seakan melayang
Merasakan sejuknya angin di dalam ruangan
Ternyata kipas angin di dalam kamarku masih exist dengan embusanya
Mengeluarkan angin sejuk yang aku pinta
Sehingga tanganku tidak kuasa untuk membuka jendela kamarku
Kini kucoba lebih dekat
Lebih rapat
Lebih erat
Dan lebih tepat
Kubuka jendela kamarku
Ku pejamkan mataku
Berharap angin segar masuk menghampiriku
Berharap angin sejuk masuk ke dalam kamarku
Kamarku yang telah merindukan tiupannya
Kamarku yang seharian ini belum merasakan kesegaranya
Kamarku yang selama ini belum merasakan kesejukanya
Kubukaa jendela kamarku dengan penuh harap di dalam qalbu
Huss… ss... husss… Serrk…
Aku terkejut
Mukaku merengut
Wajahku terbalut
Ternyata angin dahsyat dan Badai Debu menamparku
Badai Debu yang masuk ke dalam kamarku
Badai Debu yang sama sekali tidak pernah aku rindu
Badai Debu yang tidak pernah aku mau
Badai Debu yang tidak pernah Aku impikan apalagi aku rindukan
Badai Debu yang tidak pernah aku bayangkan
Badai Debu yang tidaak pernah aku khayalkan
Dan Badai Debu yang belum pernah aku raskan tamparannya
Ohh... Egypt
Ternyata anginmu hari ini tidak sesejuk angin kemarin
Kini kotamu Kairo dipenuhi debu
Kini kotamu ditutupi debu
Kini dinding-dinding gedung kotamu dilapisi debu
Kini kotamu menjadi senja sepanjang hari karena debu
Debu yang beterbangan di langit
Debu yang beterbangan ke arah yang tidak menentu
Debu yang tidak pernah diundang kedatanganya
Debu yang tidak pernah kami inginkan
Debu yang tidak pernah kami rindukan
Debu yang tidak pernah kami mimpikan
Mataku gelap
Nafasku tersendat
Tanganku bergerak sembari menutup kembali jendela kamarku
Kini aku tidak menginginkan debumu lagi Kairo!
Dan ku berharap angin debumu tidak masuk kembali ke dalam kamarku
Kembali menampar wajahku
Dan semoga musim dinginmu segera berlalu.
Komentar
Posting Komentar