Aku orang yang selalu penasaran tentang apa di balik tembok, di seberang sana, setelah ini ada apa aja? Ketika aku kecil, belum SD. Dua kakak perempuan sepupuku berjodoh dengan orang Gayo Lues. Dua puluh dua tahun kemudian, anak bang we-ku pula berjodoh dengan penduduk Agusen-Gayo Lues. Pertama kali aku melewati perbatsan Aceh Tenggara-Gayo Lues pada tahun 2009, tapi kata ibu ketika aku usia dua tahunan aku pernah dibawa ke Rikit Ghaib yang ketika itu menjenguk kakak sepupu melahirkan bayi pertamanya sebelum akhirnya ia pindah ke Takengon. Tahun 2009, ketika itu aku masih kelas 2 KMI (SMP) dan 10 teman-temanku diutus sebagai perwakilan pondok (DPDA) untuk mengikuti lomba pencak silat di Lhoksukeun dan kami membawa tiga piala, waktu itu hanya lewat saja, tidak singgah, cuma dapat melihat monunen kotanya Belang Kejeren. Kedua pada tahun 2011 ketika saya kelas 4 KMI (1 SMK) kami diutus sebagai perwakilan dari pondok untuk ajang lomba...
Alhamdulillah, akhirnya kubeli juga bukunya Bang Andrea Hirata: Orang-Orang Biasa-Ordinary People. Aku tidak perlu membaca review orang lain dulu di instagram/facebook ataupun di blog untuk menyakinkanku, sebab tak sedikit pun membuatku ragu untuk memiliki buku ini.
Kenapa? Karena sudah sejak dari Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Cinta Dalam Gelas, Ayah dan hingga yang terbaru sebelumnya Srkus Pohon telah sangat: menemani, menghibur, menginspirasi, memotivasi dan bermanfaat untuk pembaca tak terkecuali aku. Kini Orang-Orang Biasa pun hadir, akan menemani dua hariku ke depan. Biasanya kalau baca bukunya Bang Adrea itu enggak pernah lebih 4 hari, tidak terasa tau-taunya sudah di halaman terakhir saja sakingkan-sakingkan-sakingkan pokoknya segalanyalah! Terimakasih Bang Andrea Hirata telah mempersembahkan karya terbaik untuk pembaca. Semoga bang Andrea sehat selalu dan terus menuliskan karya berikutnya. Kalau boleh usul: sesekali setebal AAC 2 ya Bang Andrea?! Hehehe.
***
Sore hari Gerai Buku Kairo mengantarkan Ordinary People, langsung aku baca dan selesai dalam 15 jam. Dan berikut ini kesimpulan review dariku.
Begitulah penulis, ia bisa menyindir dan mengkritik pemerintah lewat tulisannya. Meskipun disajikan dengan gaya fiksi, tetap pada tujuan dan kena sasaran. Penulis juga mampu mengangkat cerita-cerita orang biasa yang malang dan diabaikan atas tidak perhatiannya pemerintah terhadap anak-anak orang miskin nan pintar yang ingin sekali kuliah.
Isi di dalam buku ini pun diangkat dari kisah nyata. Seorang anak perempuan yang pintar di kedalaman sana, tepatnya di Bangka Belitung, lebih tepatnya lagi di Belantik. Seorang anak perempuan dari kalangan tak mampu yang diterima masuk fakultas kedokteran, namun tidak sanggup membayar uang muka yang amat mahal. Hebatnya Bang Andrea Hirata, ia membela dan menolong anak itu dengan tulisannya! Lebih tepatnya membesarkan hatinya.
Namanya Aini di dalam cerita ini. Karena biaya masuk fakultas kedokteran yang amat mahal, Aini bekerja sebagai pelayan di warung kopi. Lalu apakah Aini akhirnya tetap masuk Fakultas kedokteran? Cukupkah uang tabungan Aini dari hasil bekerja di warung kopi itu untuk masuk fakultas kedokteran?
Yuk mari membaca: Ordinary People.
#Orang_orang_biasa_yang_terpaksa_beraksi_luar_biasa_demi_seorang_anak_perempuan_masuk_fakultas_kedokteran.
Dan kutipan berikut ini sangat kusuka:
"Fiksi, bukan sekadar mengadakan yang tidak ada, fiksi adalah cara berpikir." -Andrea Hirata
-Hanya untuk orang-orang biasa!
Terimakasih juga: Gerai Buku Kairo, kalau bukan lewat kamu, aku tidak bisa baca buku ini.
Dalam sepekan ini telah diumumkan oleh Penerbit Bentang Pustaka bahwa buku terbaru Pak Cik Andrea Hirata segera terbit dan sedang dibuka Pre-Order. Dengan judul buku: Guru Aini. Aku masih penasaran apakah buku itu adalah lanjutan dari Ordinary People?
Hum, karena penasaran atas pertanyaan yang menghantuiku beberapa hari belakangan ini, aku pun ingin membeli buku terbarunya Pak Cik. Telah aku pesan lewat Gerai Buku Kairo. Ditunggu tibanya di Kairo: Guru Aini!
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya Pak Cik bilang begini, "Persembahan sederhanaku untuk guru-guru dan murid-murid Indonesia, salam belajar." -Andrea Hirata.
Hum, sepertinya benaran deh itu lanjutan dari Ordinary People? Dan hari ini dibalas oleh Gerai Buku Kairo bahwa harga bukunya: 185 L.E.
-Daud Farma
Dalam sepekan ini telah diumumkan oleh Penerbit Bentang Pustaka bahwa buku terbaru Pak Cik Andrea Hirata segera terbit dan sedang dibuka Pre-Order. Dengan judul buku: Guru Aini. Aku masih penasaran apakah buku itu adalah lanjutan dari Ordinary People?
Hum, karena penasaran atas pertanyaan yang menghantuiku beberapa hari belakangan ini, aku pun ingin membeli buku terbarunya Pak Cik. Telah aku pesan lewat Gerai Buku Kairo. Ditunggu tibanya di Kairo: Guru Aini!
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya Pak Cik bilang begini, "Persembahan sederhanaku untuk guru-guru dan murid-murid Indonesia, salam belajar." -Andrea Hirata.
Hum, sepertinya benaran deh itu lanjutan dari Ordinary People? Dan hari ini dibalas oleh Gerai Buku Kairo bahwa harga bukunya: 185 L.E.
-Daud Farma


Komentar
Posting Komentar