Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub Fathul Kutub adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh santri dan santriwati kelas 6 KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Kuta Cane Aceh Tenggara. Fathul Kutub ialah kegiatan membuka kitab kuning guna membaca dan menelaah serta memperluas ilmu pengetahuan santri tentang kitab turats (kitab klasik karya ulama terdahulu). Kegiatan ini diawali dengan pembekalan oleh al-Ustadz Ahmad Paruqi Hasiholan, S.Pd., selaku direktur KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Selasa malam, 12 Maret 2024. Beliau menyampaikan pentingnya bahasa arab sebagai cikal bakal karena bahasa Arab adalah kunci dalam fathul kutub ini. Kemudian pada Rabu pagi, 13 Maret 2024 kegiatan Fathul Kutub dibuka oleh al-Ustadz Drs. H. Muchlisin Desky, MM., selaku Rais Aam Dayah Perbatasan Darul Amin. Beliau menyampaikan pentingnya sikap tawadhu' atau ilmu padi, semakin tua semakin berisi dan menunduk, dan juga tidak sombong, jadilah pribadi yang selalu merasa diri seperti botol kosong
Subuh, adalah akhir dari sebuah keramaian di Kota ini, Egypt. Tadi malam semuanya masih ada di sekitarku, teman-temanku ada bersamaku. Suara mereka masih terdengar di di telingaku, jagankan suara teman-temanku, suara tetanggaku bahkan orang yang cukup jauh dari tempatku juga terdengar ketika mereka saling marah satu sama lain gara-gara sebab tertentu. Mereka berkelahinya lumanyan lama tapi berdamainya begitu cepat seakan tidak pernah saling punya masalah. Setelah subuh, aku mulai menndengar suara teman-temanku mengorok, tetanggaku bahkan kucing-kucing dan anjing-anjing yang sangat ribut di jalanan sana, yang dari kemarin sore mulutnya tak dapat ia kunci, kedengaran suaranya mendengkur. Seharusnya malam hari adalah sunyi dan suara-suara itu seharusnya terdengar pada malam hari, namun di negeri ini, Egypt, hanya burung belanda yang tidur di pohon-pohon dekat tempat kami tinggal itu yang berdisiplin dalam masalah tidur. Burung-burung belanda itu tidur di malam hari dan bersuara di pagi hari di atas pohon yang sedang berbunga berwarna merah jambu.
Apakah semuanya penduduk di negeri ini terlelap di pagi hari? Tidak juga, di sana masih ada yang disiplin sperti burung belanda yang aku sebutkan tadi. Kebetulan, pagi ini aku juga disiplin seperti burung belanda, aku berjaga pada pagi hari karena secara tak sengaja aku telah tidur pada malam hari, begitu pun dengan mereka yang mungkin sedang berjaga di pagi ini di belahan rumah lainnya.
Aku merasa benar-benar hidup di tengah kota tua dan penghuninya hanya aku sendiri, ya hanya sendirian. Seakan kota ini adalah milikku sepenuhnya. Bangunan-bangunan tua nan kelabu yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan itu, sampai aku punya tujuh generasi keturunan juga takkan dapat terhuni, tidak dapat terpenuhi. Jangankan menempati rumah satu kota, menempati rumah-rumah satu desa saja tidak akan tercapai, sebab satu bangunan saja paling sedikit adalah memliki dua laintai dan satu lantainya bisa dihuni sepuluh orang.
Kini mentari sudah terbit dan aku merasa sendiri, ya hanya sendirian di sini, di bawah pohon tempat burung belanda berteduh. Kicauan mereka lah yang menemaniku sedari tadi. Kalau burung-burung belanda itu tidak berkicau, maka sudah lama aku pergi dari bawah pohon ini sebab aku pribadi tidak mampu hidup sendiri.😂
Maka seharusnya yang kuucapkan adalah selamat pagi, namun tidak untuk pagi di negeri ini! Lebih baik aku mengucapkan: selamat menempuh alam mimpi; saudara maupun saudari.
*Farma
Darrasa, 16062017.
Sekarang pukul: 08: 04 CLT (Kairo Local Time).
Sekarang pukul: 08: 04 CLT (Kairo Local Time).
Komentar
Posting Komentar