Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Unggulan

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub Fathul Kutub adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh santri dan santriwati kelas 6 KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Kuta Cane Aceh Tenggara.  Fathul Kutub ialah kegiatan membuka kitab kuning guna membaca dan menelaah serta memperluas ilmu pengetahuan santri tentang kitab turats (kitab klasik karya ulama terdahulu). Kegiatan ini diawali dengan pembekalan oleh al-Ustadz Ahmad Paruqi Hasiholan, S.Pd., selaku direktur KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Selasa malam, 12 Maret 2024. Beliau menyampaikan pentingnya bahasa arab sebagai cikal bakal karena bahasa Arab adalah kunci dalam fathul kutub ini. Kemudian pada Rabu pagi, 13 Maret 2024 kegiatan Fathul Kutub dibuka oleh al-Ustadz Drs. H. Muchlisin Desky, MM., selaku Rais Aam Dayah Perbatasan Darul Amin. Beliau menyampaikan pentingnya sikap tawadhu' atau ilmu padi, semakin tua semakin berisi dan menunduk, dan juga tidak sombong, jadilah pribadi yang selalu merasa diri seperti botol kosong

Happy World Book Day!

  Happy World Book Day! (udah lewat sebenarnya, tgl 23).⁣ ⁣ Kenapa aku harus membaca banyak buku?⁣ ⁣ Bagiku membaca adalah panggilan jiwa, membaca adalah menikmati berbagai pengetahuan, membaca adalah belajar dari banyak orang, membaca buku adaalah membuka wawasan agar tidak kolot, membaca adalah keharusan, membaca adalah kebutuhan bagi pikiran, apalagi aku yang 'suka' menulis, membaca adalah memberiku banyak diksi, banyak sudut pandang, banyak seni bercerita, banyak seni menyusun dan memilih kalimat yang tepat, membaca adalah bagaikan makan dan minum, kalau sudah makan harus lah minum juga, tidak boleh tidak. (iya nggak sih?😅)⁣ ⁣ ⁣ Hanya perlu satu buku untuk membuatmu suka membaca. Maka sudah saatnya kamu mulai menemukan buku yang bisa bikin kamu jatuh cinta, lalu kamu berujar secara tak kamu paksakan, kata-katamu betul-betul dari lubuk hatimu, ia terucap ringan, "Uluh-uluh, aku suka buku ini! Aku mau baca buku lagi! Bila perlu aku harus menabung untuk bisa beli

Rumah Darrasah

⁣-Senin-⁣ ⁣ "Kami kok nyala terus nih?"⁣ lampu-lampu yang nempel dan yang bulat warna putih menggantung itu memarahiku. Mereka ngegas-ngegas ke aku. Karena dua puluh empat jam tidak aku matikan. Yah, mau gimana lagi ya kan, namanya juga kebutuhan.⁣ ⁣ -Selasa-⁣ ⁣ "Aku di sini! di sampingnya al-Qawaid al-Kubra."  Kali ini kitab ar-Rahiq al-Makhtum memanggilku. Memang sejak tahun lalu ia berdiri di situ, aku yang meletakkannya di rak bukuku yang tingginya satu setengah meter itu. Aku pun mengelus-elus kitab itu, kucoba mulai membaca buku.⁣ ⁣ -Rabu-⁣ ⁣ "Kalau mau segar dan sehat, aku rela kok berjauhan dengan sahabat karib sebelahku ini." kata jendela kamarku mengingatkanku. Oh iya, aku lupa buka jendela. Padahal ini sudah pukul tujuh pagi. Terima kasih ya sudah perhatian begitu ke aku.⁣ ⁣ ⁣ -Kamis-⁣ ⁣ -Sepertinya kamu gendutan deh, atau aku yang makin menipis ya? Kamu betah banget sih rebahan di atasku? Nggak takut sakit? Ng

HATI DARRASAH

              Hati Darrasah           Oleh: Daud Farma. -Dia belum bisa berpisah dari Darrasah-                      *** Desa Dusun Jambu. Kab. Aceh Tenggara, masih sembab oleh embun pagi. Ibu-ibu rumah tangga sedang menyiapkan sarapan buat keluarga. Anak sekolah sebagian masih mandi, kebanyakan sudah memakai seragamnya dan berdiri di depan lemari kaca. Imam masjid baru pulang dari iktikaf. Lebih dari tujuh orang berseragam Sekolah Dasar antre di depan warung Kak Tuti penjual pisang goreng. Selalu habis. Sudah kebiasaan anak-anak Dusun Jambu pagi-pagi makan pisang goreng. Disuruh sarapan oleh ibunya tidak mau, kalau pun mau lauknya tetap pisang goreng. Seorang anak muda duduk di teras sembari menikmati sebuah buku bacaan di tangan kirinya, buku itu berjudul 'Fiqih Wanita: Pedoman Rumah Tangga dan Pendidikan Anak', yang ditulis oleh Ustaz. Qomaruddin Awwam. Buku itu ia beli di Gramedia Gajah Mada Medan ketika ia semester tujuh dulu. Sudah lima kali ia khatam.

-Hanya Untuk Perasaan Yang Sesungguhnya-😊

Duhai perasaan! Dimanakah kau berada? Apakah kau sesulit itu hadir dan semudah itu sirna? Hal apakah yang membuatmu muncul? Apa yang mengakibatkanmu bersembunyi? Kemudian seperti apa caramu memulai dan membalut relung hati? Apakah kau sepenuhnya ada di sini? Yakin? Tidak mau beranjak lagi? Jika nanti kau tidak betah, mungkin oleh sebab satu atau dua hal yang terjadi, lantas kau pun pergi? Tidakkah kau hadir di hati yang cocok untuk kau hinggapi? Tidak sekadar singgah sebentar lalu pergi bahkan nanti tiada kabar? Lalu apakah kau kembali secara tiba-tiba mengetuk hati dan memulai lagi duhai perasaan? Oh ya, perasaan, "Apakah kau punya saudara kembar ataupun sepupu?", jika tidak ada kenapa kau mudah berubah? Bukankah terkadang kau berada di hati orang lain bahkan mungkin dalam sekejab? Bagaimana sebetulnya dirimu duhai perasaan? Apakah kau tidak punya kategori setia? Apakah kau telah berganti nama jadi 'baper?' Lalu pantaskah jika kau mampir di setiap individ