Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Unggulan

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub Fathul Kutub adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh santri dan santriwati kelas 6 KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Kuta Cane Aceh Tenggara.  Fathul Kutub ialah kegiatan membuka kitab kuning guna membaca dan menelaah serta memperluas ilmu pengetahuan santri tentang kitab turats (kitab klasik karya ulama terdahulu). Kegiatan ini diawali dengan pembekalan oleh al-Ustadz Ahmad Paruqi Hasiholan, S.Pd., selaku direktur KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Selasa malam, 12 Maret 2024. Beliau menyampaikan pentingnya bahasa arab sebagai cikal bakal karena bahasa Arab adalah kunci dalam fathul kutub ini. Kemudian pada Rabu pagi, 13 Maret 2024 kegiatan Fathul Kutub dibuka oleh al-Ustadz Drs. H. Muchlisin Desky, MM., selaku Rais Aam Dayah Perbatasan Darul Amin. Beliau menyampaikan pentingnya sikap tawadhu' atau ilmu padi, semakin tua semakin berisi dan menunduk, dan juga tidak sombong, jadilah pribadi yang selalu merasa diri seperti botol kosong

Lisan Ma'had

  Lisan Ma'had. Sama-sama orang 'Alas Tok', tapi kalau berkomunikasi tidak berbahasa daerah. Bukan gengsi apalagi anti dengan bahasa daerah sediri, tidak. Tetapi inilah pendidikan. Beratahun-tahun dididik agar lidah ikut disiplin berbahasa dengan dua bahasa: Arab dan Inggris. Sehingga ketika telah tamat dari pondok, tetap sesekali pakai bahasa yang pernah diajarkan pondok, meskipun hanya bilang: kaifa hal? Shabahul khair? Atau paling tidak berbahasa Indonesia.  Sama-sama satu suku daerah yang sama, sama-sama telah jadi alumni-artinya tidak ada lagi aturan yang mengikat lidah: tidak boleh berbahasa daerah. Tetapi disadari atau tidak, dari dalam diri seakan menolak bahwa bahasa daerah bukan bahasa lisan ma'had yang selalama ini digunakan di pondok. Sudah bertahun-tahun lamanya lidah diikat dengan kebiasaan kalau bicara sesama santri tidak boleh berbahasa daerah selama di pondok! Maka terasa amat 'canggung' lah ketika misalnya kebiasaan yang telah lama itu dicoba u

PEKIYE

  Apa kabar semuanya? Dalam waktu dekat, novel terbaru saya akan rilis di @kwikku, dengan judul: PEKIYE. Bercerita tentang Harun dan Hilwa. Settingan tempat di daerah Kuta Cane Aceh Tenggara. Lokasi utama yang saya soroti adalah masjid Agung At-Taqwa. Novel saya kali ini adalah religi yang saya kemas dengan romance dan komedi. Yang ingin saya sampaikan dalam novel ini adalah agar masyarakat Aceh Tenggara khususnya, semakin gemar meramaikan masjid dan gemar menghafal Al-Qur'an. Saya jamin, saat membacanya Anda akan tertawa dan baper. Halamannya 300 an lebih. Semoga kalian betah menamatkannya. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terima kasih. *Daud Farma. -Darrasah-Kairo, 15 Agustus 2020

Baca Buku Yuk

Selagi masih di negeri Arab, masih belajar di Al-Azhar, mumpung kalau tak paham bisa bertanya langsung ke orang Arab (guru/syekh), masih banyak tahu kosa-kata bahasa arab, masih rajin buka kamus, masih ada tuntutan, masih muda, punya waktu luang, mata belum rabun, masih betah lama-lama menatap kertas, dan selagi belum pulang kampung maka banyak-banyaklah membaca buku berbahasa arab (kitab). Jangan hanya suka membeli banyak buku lalu menunda membacanya nanti saja di kampung halaman, atau nanti saja kalau sudah mengajar di salah satu sekolah atau pondok, jangan. Iya kalau nanti Anda mengajar? Kalau kesibukannya di lain hal?Minatnya tidak di pendidikan: bisnis, politik dan lainnya? Yakin bakal buka kitab lagi? Iya kalau masih ada yang nempel mufradat-nya (kosa-kata), kalau telah banyak yang Anda lupa? Yakin bakal rajin buka kamus al-Ashry, al-Munawir, al-Ma'ani dll? Apalagi Lisanul 'Arab.  Atau memang yakin sekali dan punya niat yang kuat bakal membaca semua buku yang dibeli saat

Ibu Merindukanmu

Ibu Merindukanmu Oleh: Daud Farma TERKADANG: Kita terlalu sibuk dengan diri sendiri. Terlalu menyibukkan diri lebih tepatnya. Sibuk pada urusan-urusan di luar rumah atau menghabiskan waktu dengan orang lain. Sibuk ngantor, sibuk ngajar, sibuk bikin makalah, sibuk skripsi, sibuk ngurusi pacar, sibuk pada gadget, sibuk Tiktok, sibuk Snapgram, sibuk Olshop, nongkrong di warung kopi, menghabiskan waktu bersama teman di cafe, sebagainya dan sebagainya. Kita lupa pada orang di sekitar, orang yang berada di antara kita, orang yang paling dekat dengan kita, orang yang setiap hari ingin melihat dan mendengar kabar kita, yaitu kedua orang tua. PADAHAL : Mereka ingin sekali selalu berada bersama kita, mengahabiskan waktunya bersama kita, ingin membagi cerita, hikmah hidup, bertukar pikiran, berbicara empat mata, mencurahkan nasihat pada kita sebagai anak mereka, memeluk kita, mengelur rambut kita. Ibu ingin kita kepala kita di pangkuannya, mengelus manja kepala kita, mereka kangen sekali seperti