Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Unggulan

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub Fathul Kutub adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh santri dan santriwati kelas 6 KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Kuta Cane Aceh Tenggara.  Fathul Kutub ialah kegiatan membuka kitab kuning guna membaca dan menelaah serta memperluas ilmu pengetahuan santri tentang kitab turats (kitab klasik karya ulama terdahulu). Kegiatan ini diawali dengan pembekalan oleh al-Ustadz Ahmad Paruqi Hasiholan, S.Pd., selaku direktur KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Selasa malam, 12 Maret 2024. Beliau menyampaikan pentingnya bahasa arab sebagai cikal bakal karena bahasa Arab adalah kunci dalam fathul kutub ini. Kemudian pada Rabu pagi, 13 Maret 2024 kegiatan Fathul Kutub dibuka oleh al-Ustadz Drs. H. Muchlisin Desky, MM., selaku Rais Aam Dayah Perbatasan Darul Amin. Beliau menyampaikan pentingnya sikap tawadhu' atau ilmu padi, semakin tua semakin berisi dan menunduk, dan juga tidak sombong, jadilah pribadi yang selalu merasa diri seperti botol kosong

Subuh

Sudut-sudut kota Kairo telah sepi. Satu persatu lampu-lampu itu dimatikan. Angin dingin berembus sepoi-sepoi mengelus manja kucing-kucing kurus tak bertuan yang tidur pulas di pojok dekat penjual roti gandum ('Iys). Pedagang buah dekat masjid itu belum merasa kantuk padahal dia buka sejak pukul sebelas pagi kemarin hari. Angka waktu di layar gawaiku saat ini menunjukkan pukul 04:10 CLT.  Gang-gang rumah di sekitar tempat tinggalku sejak pukul 23:32 tadi telah sepi, tidak ada nyanyian lagi. Beda sekali dengan kemarin lagu-lagu 'Amiyah Mesir yang disetel sekeras-kerasnya di dalam sebuah flat karena ada yang menikah. Mereka terpaksa menjadikan flat mereka jadi tempat pesta karena Korona. Tamu undangan pun hanya keluarga terdekat saja.  Lagu-Lagu romantis Tamer Husni dan Amr Diyab mendayu-dayu di telinga-telinga tetangga. Agaknya lagu itu saja, tapi nyatanya tidak-nyanyian di TukTuk yang susah ditebak artinya jika tidak membaca liriknya itu juga ter -Play secara otomatis. Padahal

Menulislah, Kawan

Saya sejak 2015 hingga tahun ini masih aktif mengirim tulisan ke Islampos. Tidak pernah absen. Macam-macam kolom yang saya isi; renungan, opini, syi'ar, review buku, jodoh dan cerita pendek. Pernah beberapa kali mengirim resensi buku/kitab tetapi tidak dimuat, sebab terlalu banyak words/kata sedangkan Islampos maksimal dua sampai empat halaman Mc Word saja.  Biasanya kalau telah di-publish ke Islampos, website lain juga me-repost. Dari dulu sampai sekarang tulisan saya yang banyak dibagikan pembaca Islampos ialah tentang renungan dan jodoh.  Proses kreatif dan produktif menulis tiap orang berbeda-beda, saya pribadi melalui halaman Facebook, Blog, RRI dan Islampos dan dua tahun belakangan ini juga aktif di platform Kwikku.  Sebenarnya pernah ingin berhenti menulis, tidak mau lagi menulis apa pun, namun kennyatannya proses kreatif yang telah lama diasah sejak bertahun-tahun-sejak SMP, seakan tidak siap mengakhiri jiwa dan semangat menulis saya. Ada ide terlintas di akal, terdengar di

Salahkan Setan?

Salahkah Setan?  Daud Farma  M anusia kerap sekali menyalahkan setan, menyesali kesalahan dan dosa-dosa yang ia perbuat karena setan. Telah memfitnah orang lalu salahkan setan, telah mengadu domba kemudian menyalahkan setan, telah menggunjingi tetangga yang barusan punya bini dua lantas menyalahkan setan, selingkuh salahkan setan, jadi penggombal wanita (زير النساء) salahakn setan, makan duit haram salahkan setan, malas  baca al-Quran terus salahkan setan, bolos ikut kajian salahkan setan, malas turun dari lantai tujuh untuk jamaah di masjid salahkan setan, subuh kesiangan salahkan setan, telat jumatan salahkan setan, durhaka sama kedua orang tua salahkan setan, semuanya salah setan, tidak introspeksi diri, tidak menyalahkan diri sendiri yang berperan lebih besar berbuat dosa daripada sebab bisikan setan. Sedangkan setan hanya membisikinya sekejap saja, dan tipu dayanya sungguhlah lemah. Bisikan setan sebenarnya hanya sekali lewat saja, sekilas saja, seperti singgah sebentar, misal dua