Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Unggulan

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub Fathul Kutub adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh santri dan santriwati kelas 6 KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Kuta Cane Aceh Tenggara.  Fathul Kutub ialah kegiatan membuka kitab kuning guna membaca dan menelaah serta memperluas ilmu pengetahuan santri tentang kitab turats (kitab klasik karya ulama terdahulu). Kegiatan ini diawali dengan pembekalan oleh al-Ustadz Ahmad Paruqi Hasiholan, S.Pd., selaku direktur KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Selasa malam, 12 Maret 2024. Beliau menyampaikan pentingnya bahasa arab sebagai cikal bakal karena bahasa Arab adalah kunci dalam fathul kutub ini. Kemudian pada Rabu pagi, 13 Maret 2024 kegiatan Fathul Kutub dibuka oleh al-Ustadz Drs. H. Muchlisin Desky, MM., selaku Rais Aam Dayah Perbatasan Darul Amin. Beliau menyampaikan pentingnya sikap tawadhu' atau ilmu padi, semakin tua semakin berisi dan menunduk, dan juga tidak sombong, jadilah pribadi yang selalu merasa diri seperti botol kosong

Happy Birth Day Our Queen!

Oleh: Daud Farma Sore ini senja mulai menyihir laut menjadi laut merah berapi-api, angin mulai berembus membawa hawa dingin yang meneduhkan, kicauan suara burung mulai terdengar di sekitar laut bagi makhluk yang memiliki telinga, kura-kura menyusun strategi ingin membuat sebuah gapura untuk peyambutan ratu laut yang ingin menampakkan diri ke permukaan, pinguin sedang memainkan sebuah tarian indah di atas pasir, buaya sedang memagari singgasana tuan ratu, singgasananya  adalah para pinguin yang gemuk-gemuk, bulu-bulu mereka yang lembut tentunya membuat sang ratu betah dan tak mau segera beranjak dari tempat duduknya. Kodok-kodok hijau sedang memainkan guitar dan melantunkan lagu ulang tahun untuk ratu, oh ya hari ini adalah ulang tahun ratu kami yang akan segera mendarat ke permukaan. Kawan, sudahkah kau tahu siapa ratu kami yang cantik itu? Perkenalkan, ratu kami memilki dua prajurit: dua paus jantan. Sang ratu amat terlihat imut dan indah dengan muka mungilnya yang menggemaskan

Ana Wa Zaujatii

Oleh: Daud Farma Wah senangnya! Akhirnya aku menikah juga. Akhirnya aku punya suami juga dan penantianku tidaklah sia-sia. Di dalam hidup ini kita akan sering menunggu orang lain, dan aku menunggu seseorang yang akhirnya menjadi suamiku juga meskipun dia sudah pernah menikah dengan sahabatku sendiri. Tetapi aku tidaklah membenci sahabatku itu, apalagi membenci orang yang sekarang telah jadi suamiku? Tidak akan! Tidak mudah bagiku membenci orang yang cintaku padanya telah bersemi di dalam hatiku. Tidak mudah bagiku membenci orang yang telah 44 tahun kutunggu dan tidak mudah pula bagiku membenci orang yang selama ini membuatku tetap semangat hidup. “Bangun sayangku, ayo sarapan.” Aku membangunkan suamiku dengan kecupan dan mengajaknya sarapan. Telur mata sapi adalah sarapan pagi kami, sesuai janjiku dulu sebelum menikah bahwa telur mata sapi adalah menu untuk sarapan. Suamiku tidak jarang melarangku agar jangan memanggilnya sayang di depan anak tunggal kami, Dewi. Tetapi aku tid

Seperti Pasir Mesir Merindukan Hujan

Oleh: Daud Farma Aku dan Aisyila hanya saling bertatapan. Kami diam membungkam rasa sakit yang tak terperi. Sungguh kami tidak menginginkan hal ini. Hari semakin sore dan Aisyila menatapku untuk terakhir kalinya lalu ia melangkah pergi sejauhnya dan entah kapan lagi kami bertemu kembali. Dia harus ke Turkey bersama saudaranya. Pertemuan kami di depan benteng romansa itu adalah pertemuan terakhir yang menyakitkan dan entah kapan luka kami akan terobati. Bukan hanya aku yang sakit, Aisyila kekasihku hingga-hingga tak bisa membendung air matanya. Aku? Apalah aku, aku tak sekuat iron man yang tahan banting. Boleh saja aku sekuat hulk tapi aku punya hati dan hatiku bisa saja merasakan keperihan yang tak pernah dapat kutahankan. Sore itu terakhir kalinya aku melihat jilbab Aisyila diterpa angin laut di pinggir pantai.  Aku menyuruhnya pulang terlebih dahulu. Aku tak kuat mengantarnya. Jika lebih lama lagi aku bersamanya maka aku takkan sanggup merasakan keperihan yang semakin perih ku

Santri Baru

Oleh; Muhammad Daud Farma. Perkenalkan, namaku, Habib. Aku tinggal bersama Ayah, Ibu dan adik-adikku di Desa Buah Duku. Ya, namanya Desa Buah Duku. Kakak dan Abang-Abangku semuanya sudah berkeluarga. Desaku adalah surga bagiku dan mungkin juga desamu adalah surga bagimu. Hari ini aku resmi lulus SD Negeri Salim Pinim yang tidak terlalu jauh dari kampungku, hanya dua puluh menit dengan jalan kaki. Tujuh tahun di SD Salim Pinim membuatku susah berpisah darinya, guru-guruku, teman-temanku, gedung dan halaman sekolah yang setiap paginya aku dan teman-temanku senam pagi sebelum masuk kelas. Wali kelasku, Pak Jamrin adalah guru yang kami cintai. Mungkin kalian bertanya kenapa aku tujuh tahun di SD?. Ya aku tidak pernah bohong untuk menjawab kenapa aku tujuh tahun lamanya di SD?, itu karena kemalasan dan kenakalanku dan juga karena kebodohanku. Di kelas tiga SD, aku belum bisa membaca dengan baik dan benar, sehingga ibu guruku yang bernama Inong, tidak memberikan kenaikan kelas untukku.

Lahfah

Lahfah Oleh: Daud Farma Selamat pagi, sekarang masih jam empat lewat tiga puluh menit. Jamaah subuh sudah usai satu jam yang lalu. Mesir sudah terang, namun matahari belum terbit. Bangunan kelabu serta beberapa pohon dan jalan aspal sudah tampak jelas. Jika membawa uang logam lalu tanpa sengaja terjatuh, terpelanting jauh, tak perlu susah mencari, kau akan segera menemukan uang recehmu sebab sudah tidak gelap lagi. Bukankah sudah kubilang bahwa ini adalah waktu pagi? Musim panas mulai jam empat awan sudah cerah. Sesekali angin bertiup, menggoyangkan pelepah kurma, menyenggol daun-daun pohon cantik nan tipis yang bunganya berwarna merah muda, menepis debu dinding rumah-rumah klasik. Burung belanda yang sedang tidur pulas di tepi-tembok genteng sekali-kali terbangun-melirik kiri-kanan lalu tidur lagi. Kadang kala angin itu memanjakan mata kucing yang sedang tertidur  dekat tempat sampah, membawa cemburu ke kadang anjing yang tidur pulas di kandang mewah. Terkadang kucing me