Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Unggulan

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub Fathul Kutub adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh santri dan santriwati kelas 6 KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Kuta Cane Aceh Tenggara.  Fathul Kutub ialah kegiatan membuka kitab kuning guna membaca dan menelaah serta memperluas ilmu pengetahuan santri tentang kitab turats (kitab klasik karya ulama terdahulu). Kegiatan ini diawali dengan pembekalan oleh al-Ustadz Ahmad Paruqi Hasiholan, S.Pd., selaku direktur KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Selasa malam, 12 Maret 2024. Beliau menyampaikan pentingnya bahasa arab sebagai cikal bakal karena bahasa Arab adalah kunci dalam fathul kutub ini. Kemudian pada Rabu pagi, 13 Maret 2024 kegiatan Fathul Kutub dibuka oleh al-Ustadz Drs. H. Muchlisin Desky, MM., selaku Rais Aam Dayah Perbatasan Darul Amin. Beliau menyampaikan pentingnya sikap tawadhu' atau ilmu padi, semakin tua semakin berisi dan menunduk, dan juga tidak sombong, jadilah pribadi yang selalu merasa diri seperti botol kosong

Ngaji Bakda Subuh Bersama Habib Ali Zain al-Bidin al-Jifri

Pukul 05:05 CLT, aku keluar dari rumah. Kemarin tidur habis Isya pukul 18:50-bangun 22: 45. Aku kira aku paling cepat keluar rumah, ternyata para pendatang yang mendirikan tenda di sekitar Darasah sudah banyak keluar dari tendanya dan menuju masjid untuk salat subuh, malah sebagian mereka ada yang belum tidur.  Sekarang sedang ihtifal kelahiran Sidna Imam Husain. Maka oleh sebab itulah banyak pendatang dari berbagai provinsi ke Kairo, tepatnya di Darasah. Mereka berkemah. Mereka dari berbagai tarekat. Jam sebelas pagi sampai jam 12 malam mereka sibuk dengan kegiatan mereka-menurut masing-masing tarekat. Yang tentunya di dalamnya ada dzikir, selawat, doa dan lainnya. Lantaran karena ada mereka pulalah masjid Sidna Al-Husain penuh waktu subuh. Kata 'ramai' adalah cara pengungkapan yang tepat saat tak tahu jumlah banyaknya. Hari biasa tak lebih 4 saf.  Sejak tanggal 18/12/2019 lalu pengajian bersama Al-Habib Ali Zain al-Abidin bin Abdurrahman al-Jifri telah dimulai s

Histioteuthis

Histioteuthis Oleh: Daud Farma Sore ini senja mulai menyihir laut menjadi laut merah berapi-api. Angin mulai berembus membawa hawa dingin yang meneduhkan. Kicauan suara burung mulai terdengar di sekitar laut bagi makhluk yang memiliki telinga. Kura-kura menyusun strategi ingin membuat sebuah gapura untuk peyambutan ratu laut yang ingin menampakkan diri ke permukaan. pinguin sedang memainkan sebuah tarian indah di atas pasir. Buaya sedang memagari singgasana tuan ratu, singgasananya  adalah para pinguin yang gemuk-gemuk, bulu-bulu mereka yang lembut tentunya membuat sang ratu betah dan tak mau segera beranjak dari tempat duduk.  Kodok-kodok hijau sedang memainkan guitar dan melantunkan lagu ulang tahun untuk ratu, oh ya hari ini adalah ulang tahun ratu kami yang akan segera mendarat ke permukaan. Kawan, sudahkah Kau tahu siapa ratu kami yang cantik itu? Perkenalkan, ratu kami memilki dua prajurit: dua paus jantan. Sang ratu amat terlihat imut nan indah dengan muka mungilnya

Suka Baca Buku

Suka Baca Buku Oleh: Daud Farma  Masih ingat dulu pada salah seorang senior yang pernah satu rumah pas awal-awal di sini (Darrasah)⁣ Dia suka sekali beli buku. Dan setiap buku yang dia beli langsung ia baca pada hari itu juga, walaupun tak semuanya dia baca. Dia selalu mengajakku menemaninya keliling toko buku untuk beli buku yang baru saja ia tahu judul bukunya saat talaqqi,  mendengarkan vedeo masyayikh, bicara dengan teman dan kebanyakan saat membaca di catatan kaki buku yang ia baca. Sanggup dia mengelilingi semua toko buku. Dia selalu menulis dalam selembar kertas buku apa yang mau ia beli, sebab dia tak punya kamera gawai yang bagus untuk mengambil gambar. Dia menuliskan mulai dari judul, nama penulis/pengarang dan pensyarah. Dia orangnya tidak menerima beasiswa dari pihak manapun, tetapi di rumah kami bukunya paling banyak terpajang di rak ruang tamu dan di dalam kamarnya. ⁣ ⁣ Dia tidak suka jajan. Sebisa mungkin dia menyisihkan sisa uang bulananannya un

Ke Pyramid

Belum pernah ke Pyiramid itu seperti aku anak Kuta Cane Aceh Tenggara, tapi belum pernah melihat bunga bangkai di taman wisata Gunung Lauser. Ibarat kata aku kuliah di Jawa Tengah, tapi belum pernah ke candi Borobudur. Bukankah candi tersebut pernah terdaftar dalam 7 keajaiban Dunia? Kenapa baru hari ini? Karena aku sendiri masih punya  waktu yang sangat lama di sini (egypt) "ah nanti saja. Masih banyak waktu" begitu dulu pernah kukatakan saat tahun pertama di Mesir. Nyatanya setelah empat tahun kemudian kata itu kucapkan, baru hari ini kesampaian. Kadang: ada waktu, uang tak ada. Kadang uang dan waktu ada, teman tak ada. Kadang teman, waktu dan uang ada, malah semangat pula yang tak ada. Dan hari ini semuanya ada, lengkap sudah. Rasanya? Mendebarkan!!! Sebab aku lumanyan banyak baca sejarah tentang bagaimana Pyramida ini dibangun? Maka benar; akan terasa biasa saja bila tak sedikitpun sejarah Pyramida ini kutahu. Ia tak ubahnya hanyalah tumpukkan batu raksasa yang disusun be

Perasaan Yang Terpendam

Perasaan Yang Terpendam Oleh: Daud Farma Suka adalah sebuah kata ungkapan perasaan. Awalanya aku punya rasa lalu kusebut ia dengan kata cinta, lebih khususnya adalah sayang. Namun kata sayang lebih spesifik lagi dan mengatakannya bila memang benar-benar sayang. Tidak mudah mengungkapkannya untuk yang tidak dikenal. Tapi ada saja pertama jumpa kata itu juga terlontarkan begitu saja, sebab lidah boleh saja berbohong tetapi hati susah untuk tidak mengakuinya, akhirnya lidah pun refleks mengucapkannya. Aku sayang kamu? Mungkin kamu jangan percaya dulu bila aku mengatakannya sekarang lewat lisanku, walaupun terkadang terkesan manja dan benaran. Cukup nanti kamu tentukan kepercayaanmu lewat pembuktian dariku.  Mungkin saat aku bertemu denganmu, melakukan perjalanan minimal dengan jarak tempuh satu jam-an. Mungkin seperti dari Petisah ke Johor lalu dari Johor ke UIN Medan, sudah lumanyan jauh. Kita kan bercerita tentang banyak hal. Mulai dari ma

Laper dan Winter

Laper dan Winter Oleh: Daud Farma Musim dingin bawaannya lapar terus!  Sejak 2014 silam sampai sekarang dia tetap istiqamah jualan hingga adzan subuh. Lepas subuh dia tidur karena sejak kemarin belum tidur. Kalau aku turun jam 1, 2 dan 3, aku ke tempat dia. Lokasinya depan pom bensin, tetangga cafe, mengarah ke Hadiqah Al-Azhar. Tapi kalau turunnya subuh, aku ke Math'am Kusyarie.⁣ ⁣ Lokasinya di  pertigaan Darrasah. Jalan kaki dua menit dari tempat tinggalku. Depan Barakat seberang jalan atau depan Markas Shin ataupun Asob. Rumah makan ini buka 24 jam! Mau musim panas dan musim dingin, tetap buka. Pembelinya ramai mulai jam 11 pagi hingga 11 malam. Di atas jam tersebut adalah kebanyakan jomblo yang makan. ⁣ ⁣ Pun aku, biasanya kalau bosan dengan lauk di rumah, kalau tidur cepat dan bangun malam, rasa malas masak lebih besar dibanding malas turun dari lantai 7 dan datang ke Kusyarie. Kadang setelah salat subuh juga mampir di Kusyarie.⁣ ⁣  Seperti bias

Santri Baru

Santri Baru Oleh: Daud Farma Perkenalkan, namaku, Habib. Aku tinggal bersama ayah, ibu dan adik-adikku di Desa Buah Duku. Ya, nama desaku Buah Duku. Desaku adalah surga bagiku dan mungkin juga desamu adalah surga bagimu.  Aku resmi lulus SD Negeri Salim Pinim yang tidak terlalu jauh dari kampungku, hanya dua puluh menit dengan berjalan kaki. Tujuh tahun di SD Salim Pinim membuatku susah berpisah darinya, guru-guruku, teman-temanku, gedung dan halaman sekolah yang setiap paginya aku dan teman-temanku senam pagi sebelum masuk kelas. Wali kelasku, Pak Jamrin adalah guru yang kami cintai, beliau adalah guru terfavorit dari  yang favorit. Mungkin kalian bertanya kenapa aku tujuh tahun di SD? Ya aku tidak pernah berbohong untuk menjawab kenapa aku tujuh tahun lamanya di SD?, itu karena kemalasan dan kenakalanku dan juga karena kebodohanku. Di kelas tiga SD, aku belum bisa membaca dengan baik dan benar, sehingga ibu guruku yang bernama Inong, tidak memberikan kenaikan kelas u

Ruz Bil Bashal

Ruz Bil Bashal Oleh: Daud Farma Lokasinya di  pertigaan Darrasah. Jalan kaki dua menit dari tempat tinggalku. Depan Barakat seberang jalan atau depan Markas Shin ataupun Asob. Rumah makan ini buka 24 jam! Mau musim panas dan musim dingin, tetap buka. Pembelinya ramai mulai jam 10 pagi hingga 10 malam. Di atas jam tersebut adalah kebanyakan jomblo yang makan.  Pun aku, biasanya kalau bosan dengan lauk di rumah, kalau tidur cepat dan bangun jam 1 malam, aku turun dari lantai tujuh dan datang ke tempat ini. Kadang setelah salat subuh juga mampir di sini. Seperti biasa aku mesan Kusyarie dan kadang Ruz Bil Bashal. Enak! 10 L.E kenyang! Hanya Math'am Kusyarie ini yang buka 24 jam di Gamaliah. Jadi ya kalau musim dingin kan suka lapar, bawaannya pingin makan mulu, ya datanglah ke tempat ini. Salathah-nya selalu hangat! Cocok banget deh disantap kalau lagi cuaca minus 20 derajat celcius kebawah.  Atau bisa juga beli ayam bakar seharga 35 L.E, tapi bukanya cuma sam

أنا وزوجتي

Oleh: Daud Farma Wah senangnya! Akhirnya aku menikah juga. Akhirnya aku punya suami juga dan penantianku tidaklah sia-sia. Di dalam hidup ini kita akan sering menunggu orang lain, dan aku menunggu seseorang yang akhirnya menjadi suamiku juga meskipun dia sudah pernah menikah dengan sahabatku sendiri. Tetapi aku tidaklah membenci sahabatku itu, apalagi membenci orang yang sekarang telah jadi suamiku? Tidak akan! Tidak mudah bagiku membenci orang yang cintaku padanya telah bersemi di dalam hatiku. Tidak mudah bagiku membenci orang yang telah 44 tahun kutunggu dan tidak mudah pula bagiku membenci orang yang selama ini membuatku tetap semangat hidup. “Bangun sayangku, ayo sarapan.” Aku membangunkan suamiku dengan kecupan dan mengajaknya sarapan. Telur mata sapi adalah sarapan pagi kami, sesuai janjiku dulu sebelum menikah bahwa telur mata sapi adalah menu untuk sarapan. Suamiku tidak jarang melarangku agar jangan memanggilnya sayang di depan anak tunggal kami, Dewi. Tetapi aku