Aku orang yang selalu penasaran tentang apa di balik tembok, di seberang sana, setelah ini ada apa aja? Ketika aku kecil, belum SD. Dua kakak perempuan sepupuku berjodoh dengan orang Gayo Lues. Dua puluh dua tahun kemudian, anak bang we-ku pula berjodoh dengan penduduk Agusen-Gayo Lues. Pertama kali aku melewati perbatsan Aceh Tenggara-Gayo Lues pada tahun 2009, tapi kata ibu ketika aku usia dua tahunan aku pernah dibawa ke Rikit Ghaib yang ketika itu menjenguk kakak sepupu melahirkan bayi pertamanya sebelum akhirnya ia pindah ke Takengon. Tahun 2009, ketika itu aku masih kelas 2 KMI (SMP) dan 10 teman-temanku diutus sebagai perwakilan pondok (DPDA) untuk mengikuti lomba pencak silat di Lhoksukeun dan kami membawa tiga piala, waktu itu hanya lewat saja, tidak singgah, cuma dapat melihat monunen kotanya Belang Kejeren. Kedua pada tahun 2011 ketika saya kelas 4 KMI (1 SMK) kami diutus sebagai perwakilan dari pondok untuk ajang lomba...
Berikut ini foto-foto Darul Amin pada tahun 2008-2009. Semoga bisa jadi penawar rindu bagi yang pernah di sini pada tahun itu.
*petunjuk: tulisan di bawah gambar adalah penjelasan pada gambar di atasnya.
*Lokasi kantor utama sekarang
*Bangunan kelas SMP dan Panglong.
*TK dan jalan utama Darul Amin
*Gedung Kelas SMP
*Diantara Perpus, kelas, kantor SMP, depan sana masjid, sebelum masjid yang kanan adalah panglong.
*Asrama Putri
*Kamar Ustadz Uri. Sebelumnya adalah kamar Ustadz Husni dan Hasyimi. Juga terlihat sedikit gedung SMK yang bagian kiri gambar.
*Lokasi ini di kantor utama yang sekarang, dua gedung di dalam gambar adalah koperasi dan aula.
*Pagar tepi jalan raya.
*Ini asrama putra di bagian kiri masjid jika kita dari depan. Paling pojok sebelah kiri yang tak masuk gambar adalah kamarku. Teman kamarku Joni Iskandar.
*Tanah lapang ini lokasi kantor atas sekarang dan dalam gambar adalah gedung TK serta rumah ustadzuna Muktar (MT)
*Lapangan Darul Amin yang sekarang udah disemen. Depan yang kanan pertama adalah gedung SMK, lalu asrama putri, rumah Ust. Noor Arif dan sampingnya adalah rumah buya.
*Dari depan aula, sebelum berdirinya kantor atas yang sekarang.
*Bagian depan gedung kelas SMP
*Masjid dan asrama putra bagian kanan masjid.
*Masjid Darul Amin 2008
*Panglong dan gedung SMP
*Masjid Darul Amin dan tempat wudhu.
*Panglong dan gedung SMP
*Ini posisi kameramen depan koperasi/depan kantin yang sekarang, mengerah ke gerbang utama jalan raya.
*Dari jalan utama Darul Amin mengarah ke koperasi, rumah ustadz Uri dan rumah Pak Rajadun, lalu kemudian sempat juga ditempati buya. Naila Hikmah lahir di rumah itu, kalau tidak salah.
*Panglong dan gedung SMP
*Gedung SMK dan tanah lapang tempat Arena Gembira berlangsung. Yang megang mesin babat antara bernama Khairul Azzani, asal Kuta Batu. Atau akh Muhyiddin asal Liang Pangi.
*Gedung koperasi
*Balai pengajian. Lalu kemudian kami jadikan kelas. Waktu kelas tiga aku dan kawan2 sempat belajar di balai ini selama setahun, kelas yang AC-nya alami😅 Sebab Darul Amin masa pembangunan gedung-gedung baru kala itu .
*Gedung SMK
*Posisi Kameramen dari arah gerbang ke arah kantin yang sekarang.
*Koperasi dan aula
*Gerbang Darul Amin
*Jadwal piket mengutip sampah pagi dan sore. Pagi sebelum mandi pagi. Sore sebelum lonceng mandi sore.
*Rumah Ustadz Mukhtar (almarhum) Beliau adalah pmpinan sebelum buya Darul Amin yang sekarang.
*Gedung SMK
*Awal2 anak Kostrada bikin Pionering. Diajari Uatadzuna Taufiq Lubis.
*Limbah dekat dapur. Depan sana asrama putri dan kamar mandi putri.
*Masjid Darul Amin
*Asrama, gudang dan Panglong.
*Asrama Putra
*Tanah lapang ini adalah koperasi putri depan rumah buya yang sekarang, atau juga rumah guru-guru dan aula baru Darul Amin saat ini.
*Muhadatsah bakda subuh
Terima kasih untuk guru-guru kami yang telah mengabadikan foto-foto ini. Sungguh dokumentasi ini jadi penawar rindu kami akan masa lalu.😊

Komentar
Posting Komentar