Dibalik Gersangnya Mesir, banyaknya ragam buah-buahan.
Berada didalam rumah gak jauh bedanya saat berada didalam rumah-rumah yang di indonesia. , seakan tak sadar sedang berada di Negeri orang.
Namun, begitu keluar dan melangkahkan kaki pertama keluar dari rumah, langsung saja ditampar muka ini dengan angin debu dan disergap hawa panas yang menyerang.
Hari ini Cairo dan sekitarnya mencapai 45˚C.
Terasa seperti duduk di dekat api ungun gembira.
Terasa dipanggang didalam api.
Keringat bercucuran, baju basah dan mandi keringat sepanjang hari dan sepanjang malam, kecuali tatkala waktu subuh tiba, itupun sebelum sang mentari tersenyum.
Kalaulah sang mentari mengembangkan senyumnya, maka mau tak mau tubuh ini bercucuran keringat, baik didalam bus, didalam kelas, di jalan dan didalam rumah sekalipun.
Kipas angin pun tak terasa.
Namun...
Dibalik itu semua, kita merasakn kesejukkan dengan berbagai macm dan banyaknya buah-buahan dan jus.
Ada Jus tebu, wortel, tamar hindi, mangga, dll. Jus alpukat yang tak ada.
Yang favorite itu adalah jus Tamer Hindi dan tebu.
Nyaman diminum dan seger di tenggorokkan.
Hehehe...
Buah-Buahan..
Kismis, tamar hindi, khuh, khantalub, melon khudori, strawberry, apel, pisang, dll.
Dan yang favorite itu adalah apel.
Jus dan buahan amat sangat murah.
Apel, yang satu kilo gramnya hanya 2 pound setengah (Itsnain geneih wa nush) Bass ya Baasya..!
Kalau di rupiahkan, sekitar lima ribu rupiah.
"Ya ammu Faishol, bikam kilo dah?" tanyaku semangat kepada paman faishol yang penjual buah.
" Kilo, itsnain geneih wanush bass ya ibnii!".jawabnya dengan mengembangkan senyum padaku.
"Ayyuwa ya ammu, ana 'aiz bikillo bass.! Maaasyi..? kataku kembali.
"Maasyi ya ibnii Daud Farma". jawabnya sembari memasukkan buah-buah apel itu kedalam plastik kantongan, kemudian ia timbang.
"Syukron ya ammu faishol, jazaakallahu khoiran katsiiron" ucapku dan sembari tangan kananku menyalami tanganya tuk pamit.
"Syukrillah ya Ibnii..!" Bittaufiiq wannajah, wa falaah, wannikah wa barokah, in sha Allah" jawabnya penuh senang dan gembira, karena aku membeli buah miliknya.
Aku pun balik ke rumah dengan satu kilo buah apel di tangan kananku.
Alhamdulillah...
#Edisi beli buah-buahan di musim panas di pasar Darrosah.
Cairo,
Sabtu, 6 juni 2.015
*Daud Farma
Komentar
Posting Komentar