Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub Fathul Kutub adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh santri dan santriwati kelas 6 KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Kuta Cane Aceh Tenggara. Fathul Kutub ialah kegiatan membuka kitab kuning guna membaca dan menelaah serta memperluas ilmu pengetahuan santri tentang kitab turats (kitab klasik karya ulama terdahulu). Kegiatan ini diawali dengan pembekalan oleh al-Ustadz Ahmad Paruqi Hasiholan, S.Pd., selaku direktur KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Selasa malam, 12 Maret 2024. Beliau menyampaikan pentingnya bahasa arab sebagai cikal bakal karena bahasa Arab adalah kunci dalam fathul kutub ini. Kemudian pada Rabu pagi, 13 Maret 2024 kegiatan Fathul Kutub dibuka oleh al-Ustadz Drs. H. Muchlisin Desky, MM., selaku Rais Aam Dayah Perbatasan Darul Amin. Beliau menyampaikan pentingnya sikap tawadhu' atau ilmu padi, semakin tua semakin berisi dan menunduk, dan juga tidak sombong, jadilah pribadi yang selalu merasa diri seperti botol kosong
Oleh: Daud Farma.
Kenapa memilih tinggal di Darrasah? Setidaknya ada beberapa alasan sebelum Kamu pindah ke Darrasah. Berikut ini saya ulas untukmu, Kawan!
Pertama: Pergi ke kuliah (kampus) dekat. Lima menit-an.
Kedua: Pergi Talaqqi (ngaji) dekat dan banyak sekali Madhyafah yang pengajar di dalamnya ulama (syekh) yang sangat mumpuni dalam bidangnya. Ada Syekh Fathi Abdurrahman Hijazi, merupakan sufi besar, ahli al Quran, dan pakar bahasa yang masih rutin mengajarkan kitab-kitab lughah di Masjid Al Azhar. Selain juga, beliau dikenal sebagai Guru Besar Ilmu Balaghah Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Syeikhuna Hiysam Kamil Hamid Musa Al-Azhary, merupakan imam dan khatib di masjid Zhahir Birbis. Beliau juga aktif mengajar di berbagai Madhyafah di Darrasah. Juga ada Syeikhuna Sidi Fauzi Al-Konate, ahlun Nuhah, balaghah. Dijuluki dengan Sibawaih zaman now.
Ketiga: Ke Masjid Al-Azhar dekat. Di dalam masjid terdapat banyak Ruwaq (ruang untuk Talaqqi dan juga tahfidzul Qur'an).
Keempat: Rumah Tahfidz Mesir (RTM) juga dekat, kira-kira hampir 100 meter dari depan kampus, atau 35 meteran dari belakang Barakat, Gamalia.
Kelima: operator kartu apa pun, baik We, Ettisalat, Orange, Vodafone dan Mobinile, cukup kencang. Apalagi jika pakai Wifi.
Keenam: Tempat Faury (isi ulang instan alias sekejab dan segera) banyak. Hampir setiap Baqqalah (kedai).
Ketujuh: Orang-orang asli Darrasah pada ramah-ramah. Sopan, bersahabat, tidak sombong. Apalagi bapak-bapaknya yang sudah lanjut usia. Kami manggilnya "Giddu" atau kakek, penasihat hidup juga. Anak lajangnya ada juga yang asyik, ada juga yang "manekki" ngeselin.
Kedelapan: Nah, sekarang sudah ada namanya Souq Darrasah, punyanya orang Fathani. Persis macam Pasar Asia. Isinya memang produk Asia, termasuk produk dari Indonesia. Harganya lumayan mahal sih, apalagi sekarng rupiah algi anjloknya. Mikir dua kali walau hanya beli ikanteri.
Kesembilan: Belanja ke pasar pun sangat dekat, terjangkau. Apalagi dari tempatku, bisa dibilang hanya lima langkah dari rumah.
Kesepuluh: Toko-Toko buku (maktabah) dekat dan banyak sekali euy! Ada maktabah Darul Ushuluddin, Mujallad al-Araby, Imamu al-Razi, Darul Manar, Darul Faqih, Darussalam dan Darul lainnya. Lebih-lebih di belakang Al-Azhar, humm banyak bet dah!
Kesebelas: Kalau mau ziarah maqam Imam Husain (cucu baginda Nabi) bisa di setiap salat lima waktu. Kalau masa-masa imtihan al-Azhar, selalu ramai oleh mahasiswa. Bukan hanya masa ujian, memang setiap hari Maqam Imam Al-Husain sesak oleh penziarah yang berdatangan dari berbagai daerah maupun dari Darrasah sendiri. Orang Mesir tampak betul sejak kecil mereka diajarkan orang tua mereka untuk mencintai Rasulullah dan ahlul bait. Maka dikit-dikit tak lupa mereka menyuruh orang lain: shalli alan Nabi.
Kedua belas: Mal'ab (futsalan) dekat. Setidaknya ada tiga lokasi. Pertama dekat masjdi Sidna Ja'fari atau dekat Mahathah Darrasah. Kedua di Gamaliah dan ketiga di belakang Mustaysfa El-Husain. Nadi El-Qaumi.
Ketiga belas: Hadiqah Al-Azhar (Al-Azhar Park) juga dekat. Pokoknya Darrasah itu serba dekat deh!
Keempat belas: Kalau tinggalnya depan Al-Azhar, maka sangatlah dekat ke stasiun Bus Way. Dari tempaku tujuh menit. Sudah termasuk menit menuruni anak tangga dari lantai 7.
Kelima Belas: Darrasah juga sangat recommended untuk yang sudah menikah. Jadi bisa ajak istri sering Talaqqi.
Kelima Belas: Darrasah juga sangat recommended untuk yang sudah menikah. Jadi bisa ajak istri sering Talaqqi.
Jadi, gimana? Serius nggak mau pindah ke Darrasah?
Tetapi memang, tinggal di mana saja baik dan bagus. Tapi kalau sudah memantapkan diri milih Darrasah, maka sangat lah rugi jika tidak sering datang ke kuliah dan Talaqqi. Memilih Darrasah berarti Anda siap jadi mahasiswa yang rajin. Bukan rebahan mulu, Kawan.
Tapi kini Darrasah jadi sepi. Bakda magrib macam kota mati hingga pukul enam pagi. Mau beli Indomie susah kali, semua Baqqalah (kedai) telah dikunci. Orang-orang Darrasah mengurung diri. Karena kalau masih di luar rumah bakal dapat sanksi. Siangnya juga tidak banyak orang sore apalagi.
Lekas membaik seperti dulu lagi duhai Darrasah-ku, Mesir.
Selamat datang di Darrasah.
Sekian, dan terima kasih, Kawan.
Darrasah-Kairo, 26 Maret 2020.
Komentar
Posting Komentar