Istiqamah Darrasah Oleh: Daud Farma. Selalu ada cerita di Darrasah. Pun aku tidak pernah bosan menuliskannya. Karena aku tahu tidak selamanya aku di Darrasah. Suatu saat nanti aku pun akan kembali ke kampung halaman. Meninggal Darrasah yang mungkin untuk selamanya dan aku pasti merindukannya. Barang kali saja tidak pernah kembali lagi nantinya. Tetapi kemana kaki melangkah sepuluh dan dua puluh tahun kedepan hanya Allah lah yang Maha Tahu. Semoga kelak tulisan ini adalah obat rindu pada Darrasah. Aku ingin bercerita tentang dua orang mahasiswa Darrasah. Sebut saja, Imam dan Taqwa namanya dalam cerita ini. Mereka berdua tinggal di Darrasah, depan kampus Al-Azhar. Untuk bisa datang ke rumah mereka, harus kuat menaiki seratus tiga belas anak tangga. Tidak ada lift. Imam sebelumnya tidak lah tinggal di Darrasah, tetapi di Muqattam. Setelah setahun di sana, selesai Darul Lughah: persiapan bahasa, ia pun pindah ke Darrasah. "Aku mau sering ikut talaqqi. Mohon ...
Pray to the Prophet Mohammed ﷺ