Langsung ke konten utama

Unggulan

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub

Menumbuhkan Minat Baca Lewat Fathul Kutub Fathul Kutub adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh santri dan santriwati kelas 6 KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Kuta Cane Aceh Tenggara.  Fathul Kutub ialah kegiatan membuka kitab kuning guna membaca dan menelaah serta memperluas ilmu pengetahuan santri tentang kitab turats (kitab klasik karya ulama terdahulu). Kegiatan ini diawali dengan pembekalan oleh al-Ustadz Ahmad Paruqi Hasiholan, S.Pd., selaku direktur KMI Dayah Perbatasan Darul Amin. Selasa malam, 12 Maret 2024. Beliau menyampaikan pentingnya bahasa arab sebagai cikal bakal karena bahasa Arab adalah kunci dalam fathul kutub ini. Kemudian pada Rabu pagi, 13 Maret 2024 kegiatan Fathul Kutub dibuka oleh al-Ustadz Drs. H. Muchlisin Desky, MM., selaku Rais Aam Dayah Perbatasan Darul Amin. Beliau menyampaikan pentingnya sikap tawadhu' atau ilmu padi, semakin tua semakin berisi dan menunduk, dan juga tidak sombong, jadilah pribadi yang selalu merasa diri seperti botol kosong

Bualat Hidupmu

Buatlah Hidupmu*

Setiap Manusia mampu membuat hidupnya menjadi apa yang dinginkan. Seperti hidup miskin dan hidup kaya,  senang ataupun susah. Begitu juga dengan senyuman dan wajah yang cemberut.
Sebagai nasehat padamu wahai pemuda.
Janganlah berputus asa, karena kebaikkan itu akan datang dimasa depanmu.
Jagan katakan kalau dirimu itu bodoh dan jangan katakan kalau rejeki tidak berpihak padamu,  karena orang yang berilmu tidak butuh kepada kecerdasan saja,  dan keberhasilan tidak hanya datang kepada orang pintar.

Banyak generasi sekarang ini merasa diberikan sebuah kemampuan agar bisa meraih kejuaraan tanpa kesungguhan belajar,  dan diberikan sebuah keajaiban tanpa susah payah.
Itulah hati tanah yang mengharapkan tongkat emas dengan sihirnya. Tapi ingat, pemikiran seperti itu hanya merusak usahamu untuk sukses,  karena setiap mereka yang berjalan dengan proses usaha mereka,  biasa hidupnya dimulai dengan sesuatu yang meragukan dan terlihat kelam,  tetapi siapa yang telah sukses dari mereka itu disebabkan karena mereka telah memulai hidup barunya dengan prasaan,  karena ditangan mereka ada sebuah  lampu untuk diri mereka,  sehingga setiap mereka melangkah kedepan,  setapak demi setapak, azamnya terus bertambah . Sehingga sampailah mereka pada garis yang mereka inginkan tanpa dengan rasa takut dan rasa malas.

Sebaik-baik jalan menuju sukses adalah pemuda yang mempunyai sifat yang mulia. Yang ia letakkan didepan kedua matanya dengan harapan agar ia selalu  bisa mencapai kemuliaan tersebut,  katakan sajalah menjadi seorang ilmuan atau orang yang besar atau bisa juga menjadi saudagar yang sukses, yang mengelola usahanya tersebut .
Bila kita perhatikan kehidupan ini, bahwasanya siapa yang telah berazzam hanya satu jalan, maka ia akan merasakan lelah ketika ia berhenti darinya. Tetapi,  siapa yang mengambil langkah dengan jalan yang lebih banyak, ketika terputus kedua jalan,  maka ia masih punya jalan yang lain, karena orang orang mengambil jalan lebih banyak, biasanya tujuan lebih besar dan lebih jauh.

Sesungguhnya sifat yang tinggi itu  menuntut para pemuda agar tidak berpatokan pada harta saja,  karena sesungguhnya kesuksesan yang besar itu adalah bila bergabungnya antara harta dan akhlak. Baik dari kejujuran amalan yang diberikan kepadanya, lemah lembut kepada orang yang lemah, santun kepada orang yang miskin. Namun sungguh disayangkan, realita yang kita lihat sekarang banyak orang yang tidak mempertimbangkan kesuksesan diambil dari mana, yang penting bisa makan enak dan minum dengan air tawar yang paling bersih.
Sesungguhnya kekayaan bila dituntut, maka yang diharuskan adalah tuntutan kemuliaan diri dan kebaikkan yang mencintai kebaikkan dan perbuatan baik,  karena apa sih manfaat harta yang berupa Emas, jika pemiliknya miskin jiwa..?
Yang paling penting didalam membuat kehidupan  ialah terjaganya jiwamu,  kuatnya aqidahmu,  yang didalamnya ada kehidupan yang sangat mulia, yang membawamu untuk kesuksesan.
Sungguh Al-Quran telah memperingatkan untuk memuliakan ummat. Seperti Firman_NYA.
"Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan untuk manusia,  agar kalian memerintahkan kepada kebaikkan dan mencegah kepada hal yang mungkar dan kalian beriman kepada Allah." (Ali-Imran :110).

Sesungguhnya , miskin jiwa hanyalah membunuh kemuliaanmu,  dan hal itu berlaku pada hidupmu. Bertanqwalah dengan jiwamu wahai Mahasiswa. Hormatilah jiwamu dan mulialah dengannya.

Setelah jadi semua sifat yang tinggi (Derajatnya), yang engkau butuhkan. Maka beramalah dengan sifat tersebut. Dan setelah jiwa dan kemuliaan kuat,  maka usahakanlah agar engkau tersenyum pada kehidupan, karena senyum dengan kehidupan adalah sebaik obat untuk akal,  dan obat paling baik untuk rasa penat.
Sifat yang tinggi lagi mulia, akan didapatkan dengan jiwa yang kuat, yang mampu tersenyum pada kehidupan, itulah langkah yang mesti engkau gapai untuk kebahagiaan hidupmu. Betapa indahnya kesuksesan tersebut.
Karena jika engkau melakukan kebaikkan, maka ia jadi kebaikkan  bagimu, dan kebaikkan untuk orang lain.
Dan itulah kesuksesan yang sangat besar,meski kau tidak mendapat harta yang banyak,  karena apa guna harta yang banyak, bila tidak ada kesenangan? Dan apa guna kesuksesan tanpa akhlak? dan apa guna Dunia ini bila wajahmu selalu Cemberut.

Intisari:

Kesuksesan itu akan sangat besar , bila orang yang sukses tersebut mempunyai akhlak yang mulia. Yang memilih hidupnya bukan hanya dengan kekayaan harta semata,  melainkan harus juga dengan kekayaan jiwa.
Lemah lembut ketika bicara,  santun kepada orang miskin dan aqidahnya tetap terjaga.

Cairo,  2 April 2015

*Farma.
Diterjemahkan dari diktat mutawasit tsani Markaz Lughah tempo dulu.

Komentar

Yang populer dari blog ini

Bulan Madu di Surga

"Bulan Madu di Surga"  -Perfect Wedding- Oleh: Muhammad Daud Farma. Namanya, Marwa, gadis manis bermata biru, beralis lebat berwarna hitam, berhidung mancung, berparas cantik jelita, pipinya padat berisi, kalau melihatnya sedang tersenyum  akan meninggalkan dua kesan: imut dan menggemaskan.  Berposter tubuh seperti pramugari, tinggi dan ahli merias diri. Pintar, pandai mengaji dan hafal kalam Ilahi. Teman-teman kampusnya menjulukinya dengan sebutan, "The Queen of Awamaalia University." Bahkan sebagian teman lelaki yang lidahnya sudah biasa merayu menamainya, "Bidadari kesiangan menantu idaman".  Dia sudah berumur delapan belas tahun. Kalau kamu pertama kali melihatnya, maka kamu akan mengucek mata tiga kali dan berkata, "Ternyata Hala Turk pandai juga memakai jilbab!" Mungkin sedikit berlebihan kalau kamu sampai berujar, "Waw! Kalah telak belasteran Jerman-Turkey!". Awal bulan Agustus lalu adalah kali pertama ia me

Inginku Mondok!

Inginku Mondok Daud Farma Aku orang  Kuta Cane, kabupaten Aceh Tenggara. Daerahku tidaklah sekecil jika aku berdiri di atas gunung yang tinggi lalu memandang ke bawah dan tampaklah hamparan rumah-rumah seakan bisa aku jengkali dengan jariku, tidak, tidak begitu! Bila saja aku mau mengelilinginya, seharian naik motor memang cukup tetapi tidak semua desanya bisa aku datangi satu-persatu. Jadi cukuplah kuakui bahwa daerahku memang luas sebenarnya walaupun dikelilingi gunung.  Aku tinggal di desa Alur langsat, kecamatan Tanoh Alas kabupaten Aceh Tenggara Kuta Cane-Aceh-Indonesia. Untuk sampai ke desaku, kamu mesti melewati jembatan tinggi yang melentang di atas sungai Alas, yang menghubungkan timur dan barat Gugung dan Ncuah menurut suku daerah yang kami pakai.  Sungai Alas adalah hadiah terindah yang Allah berikan pada daerah kami, daerah yang semboyannya: hidup di kandung adat, mati di kandung hukum, yang tak lebih tak kurang artinya bahwa Kuta Cane Aceh Tenggara adalah daerah yang kenta

Pulang Kampung (catatan panjang Anugerah Sastra VOI 2019)

Oleh: Daud Farma Bakda zuhur aku siap-siap. Aku mandi dan mengenakan pakaian. Atasan rambut sudah pangkas rapi, kemeja ungu lavendel masuk dalam celana, dan jas hitam. Bawahannya celana panjang hitam dan sepatu hitam. Setelah semuanya siap, aku periksa lagi barang-barang bawaanku dalam koper. Semuanya telah lengkap. Kemudian periksa dokumen penting. Tiket dan paspor yang juga telah masuk ke dalam tas. Temanku Dafi memesan Uber. Tidak berapa lama Uber datang. Karena tidak muat satu Uber kami pun pesan dua Uber. Dafi, aku dan dua orang dari adik-adik kami satu mobil. Adapun Ahmad berempat di Uber satunya lagi. Kurang lebih empat puluh menit kami tiba di Bandara Kedatangan Dua Internasional Kairo khusus penerbangan luar negeri. Aku bayarkan ongkos Uber 110 Pounds Mesir lalu kami turunkan koper. Kami pun foto-foto. Semuanya pada update status, juga disebar di group kami. Kebiasaan Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) kalau ada yang balik kampung sudah pasti banya

NASAB NABI

نسب النبي صلى الله عليه وسلم و أسرته. لنسب النبي صلى الله عليه وسلم ثلاثة أجزاء: جزء اتفق على صحته أهل السير والأنساب، وهو إلى عدنان، وجزء اختلفوا فيه ما بين متوقف فيه، وقائل به، وهو مافوق عدنان إلى إبراهيم عليه السلام، وجزء لانشك أن فيه أمورا غير صحيحة، وهو مافوق إبراهيم إلى آدم عليهما السلام، وقد أسلفنا الإشارة إلى بعض هذا، هناك تفصيل تلك الأجزاء الثلاثة: الجزء الأول: محمدُ بنُ عبد الله بنِ عبد المطَّلب - واسمه شيبةُ - بن هاشم - واسمه عمرو - بن عبد مناف - واسمه المغيرة - بن قصيّ - واسمه زيد - بن كلاب بن مرَّةَ بن كعب بن لؤيّ بن غالب بن فِهْرٍ - وهو الملقب بقريش، وإليه تنتسب القبيلة -بن مالك بن النضر - واسمه قيس - بن كنانة بن خزيمة بن مدركة - واسمه عامر - بن إلياس بن مضر بن نزار بن مَعَدِّ بن عدنا. الجزء الثاني: ما فوق عدنان، و عدنانُ هو ابن أدّ بنِ هميسع بن سلامان بن عوص بن بوز بن قموال بن أبيّ بن عوام بن ناشد بن حزا بن بلداس بن يدلاف بن طابخ بن جاحم بن ناحش بن ماخي بن عيض بن عبقر بن عبيد بن الدعا بن حمدان بن سنبر بن يثربي بن يحزن بن يلحن بن أرعوى بن عيض بن ديشان بن عيصر بن أفناد بن

Syekhuna Sya'rawi

Syekh Muhammad Metwalli al-Sha'rawi Sejak pertama kali saya menuntut ilmu di negeri para ambiya', negeri para ulama, negeri Al-Azhar Al-Syarif, saya begitu sering mendengar nama Syekh Sya'rawi disebutkan orang-orang sekitar saya.  Baik teman-teman sesama pelajar ataupun orang Mesir di wilayah saya tinggal dan yang saya temui-berpas-pasan di jalan, di kendaraan umum, jumpa di masjid, warung-warung kecil, mall, di ibu kota, di pelosok desa, di tv, di radio, di dinding-dinding segala bangunan, di banyak tempat dan kesempatan.  Nama Syekh Sya'rawi terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terasa akrab di hati dan jiwa. Siapakah beliau sehingga begitu cintanya masyarakat Mesir kepada Syekh Sya'rawi? Nama lengkap Syekhuna: Muhammad Mutawalli al-Sya'rawi.  Lahir pada tanggal 15 April 1911, di desa Dakadus (دقادوس) , Mit Ghamr (ميت غم  ) , Ad-Daqahliyah ) (الدقهلية)  , Mesir provinsi Tanta (طنطا).  Beliau merupakan ulama mujadid pada abad ke 20. Pen

Putra Aceh Tenggara Pertama Ke Mesir

Dr. H. Bukhari Husni, MA Daud Farma P ada tahun 1978 Masehi buya berangkat ke Mesir dengan biaya orang tuanya. Buya adalah asli putra daerah Kuta Cane  Aceh Tenggara dan yang pertama kali belajar ke Mesir. Di masa beliau seluruh mahasiswa Aceh di Mesir hanya ada enam belas orang ketika itu. Dua di antaranya adalah; Prof. Dr. Tgk. Muslim Ibrahim, MA. Guru Besar UIN Ar-Ranniry dan Anggota MPU Aceh (Untuknya, al-Fatihah). Prof. Dr. H. Azman Ismail, MA. Ketua Senat Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, dan Ketua Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman-Banda Aceh. Buya tinggal di Gamalia, tidak jauh dari masjid Sidna Husain. Buya sempat bertalaqqi kepada Syekh Sya'rawi yang ketika itu mengajar di masjid Sidna Husain.  Sewaktu menemani beliau berkeliling sekitar Kairo, buya banyak bercerita bagaimana keadaan Kairo 43 tahun silam. Misalnya ketika kami tiba di Darrasah, beliau hampir saja tidak mengenali titik-titik yang kami lewati. Telah berubah delapan puluh persen dari segi bangunannya

Laila Majnun: Tentang Integritas, Cinta dan Kesetiaan.

Laila Majnun: Tentang Integritas, Cinta dan Kesetiaan (Resensi Novel Laila Majnun yang ditulis oleh Nizami Ganjavi) Diresensi oleh: Daud Farma.   Judul: Laila Majnun Penulis: Nizami Penerjemah: Dede Aditya Kaswar Penerbit: OASE Mata Air Makna Tebal: 256 halaman Cetakan ke: XII, Juli 2010 “Duhai Kekasihku,andai aku tidak dapat mempersembahkan jiwaku kepadamu, maka lebih baik aku membuangnya dan kehilangan  ia untuk selamanya. Aku terbakar dalam api cinta. Aku tenggelam dalam air mata kesedihan. Bahkan matahari yang menyinari dunia dapat merasakan panasnya bara hasratku. Aku adalah ngengat yang terbang menembus malam untuk mengitari nyala api lilin. Oh, lilin jiwaku, jangan siksa aku ketika aku mengelilingimu! Kau telah memikatku, kau telah merampas takdirku, akalku, juga tubuhku. “Engkau adalah penyebab kepedihanku, namun, meskipun demikian, cinta yang kurasakan padamu merupakan pelipurku, satu-satunya obat penyembuhku. Sungguh aneh, sebuah obat yang sekaligu