Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Unggulan

Ketika Suntuk Kita Healing

Bualat Hidupmu

Buatlah Hidupmu* Setiap Manusia mampu membuat hidupnya menjadi apa yang dinginkan. Seperti hidup miskin dan hidup kaya,  senang ataupun susah. Begitu juga dengan senyuman dan wajah yang cemberut. Sebagai nasehat padamu wahai pemuda. Janganlah berputus asa, karena kebaikkan itu akan datang dimasa depanmu. Jagan katakan kalau dirimu itu bodoh dan jangan katakan kalau rejeki tidak berpihak padamu,  karena orang yang berilmu tidak butuh kepada kecerdasan saja,  dan keberhasilan tidak hanya datang kepada orang pintar. Banyak generasi sekarang ini merasa diberikan sebuah kemampuan agar bisa meraih kejuaraan tanpa kesungguhan belajar,  dan diberikan sebuah keajaiban tanpa susah payah. Itulah hati tanah yang mengharapkan tongkat emas dengan sihirnya. Tapi ingat, pemikiran seperti itu hanya merusak usahamu untuk sukses,  karena setiap mereka yang berjalan dengan proses usaha mereka,  biasa hidupnya dimulai dengan sesuatu yang meragukan dan terlihat kelam, ...

Bulan Madu di Surga

"Bulan Madu di Surga"  -Perfect Wedding- Oleh: Muhammad Daud Farma. Namanya, Marwa, gadis manis bermata biru, beralis lebat berwarna hitam, berhidung mancung, berparas cantik jelita, pipinya padat berisi, kalau melihatnya sedang tersenyum  akan meninggalkan dua kesan: imut dan menggemaskan.  Berposter tubuh seperti pramugari, tinggi dan ahli merias diri. Pintar, pandai mengaji dan hafal kalam Ilahi. Teman-teman kampusnya menjulukinya dengan sebutan, "The Queen of Awamaalia University." Bahkan sebagian teman lelaki yang lidahnya sudah biasa merayu menamainya, "Bidadari kesiangan menantu idaman".  Dia sudah berumur delapan belas tahun. Kalau kamu pertama kali melihatnya, maka kamu akan mengucek mata tiga kali dan berkata, "Ternyata Hala Turk pandai juga memakai jilbab!" Mungkin sedikit berlebihan kalau kamu sampai berujar, "Waw! Kalah telak belasteran Jerman-Turkey!". Awal bulan Agustus lalu adalah kali pertama ia me...

Hanya Kamu Seorang

  Aku adalah orang yang tidak mudah percaya dengan laki-laki. Jangankan dirayu, ketika ada yang melirik pun aku tidak pernah membalas dengan pandangan yang memberinya harapan padaku. Bukan berarti aku sombong, inilah aku; Puja Sharma, yang tidak mudah percaya dengan bualan buaya barat. Tidak mengapa mereka berkata apa tentangku, aku akan tetap teguh dengan prinsipku, “Kalau mau serius, halalkan dengan cara yang baik-baik, kalau kamu cinta padaku jangan terlalu buru-buru”. Tetapi, Kawan, kita adalah kaum hawa yang lemah, hatiku dan perasaanku tidak jauh beda denganmu. Kita boleh dikatakan diskriminasi dalam bentuk, rupa, warna kulit dan bahasa namun tentang perasaan kita adalah sama; perasaan sedih, senang, marah dan cinta. Aku jugalah manusia yang normal, mencintai, mengangumi dan menyanyangi ditambah lagi aku adalah orang yang sangat suka dan percaya dengan kata-kata. Aku telah berusaha sekuat yang aku mampu untuk mempertahankan prinsip yang pernah kutanam berta...